Harga Naik, Masyarakat Makin Sulit Akses Rumah Murah

Ilustrasi rumah FLPP.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Pengamat ekonomi menyebut kenaikan harga rumah murah bisa berdampak negatif ke beberapa pihak. Salah satunya adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

"Tentang siapa yang dirugikan, pasti semuanya," tutur pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartanti, ketika dihubungi VIVAnews pada Selasa, 26 November 2013.

Enny mengatakan, kenaikan harga rumah murah tersebut membuat masyarakat kelas bawah semakin sulit mengakses salah satu kebutuhan primer itu. "Kalau dinaikkan, golongan bawah tidak akan bisa mengakses kebutuhan rumah," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ada pihak lain yang akan dirugikan dengan adanya kenaikan harga rumah tapak sederhana, yakni sektor perbankan. Kenaikan harga rumah bisa meningkatkan jumlah kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

"Permintaan rumah meningkat dan pembayarannya tidak berpotensi macet. Tapi, kalau harganya naik, bisa berpotensi macet," kata dia.

Seperti diketahui, harga rumah tapak sederhana naik sebesar 30 persen. Harga rumah di zona satu naik dari Rp88 juta menjadi Rp105 juta, zona dua dari Rp95 juta menjadi Rp115 juta, dan zona ketiga naik dari Rp145 juta menjadi Rp165 juta.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Kenaikan harga rumah murah ini telah disetujui Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz.

Senada dengan Enny, Vice President Chief Economist PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto, berujar, masyarakat golongan bawah dan perbankan juga akan menanggung beban dari kenaikan harga rumah murah.

"Dampaknya ada tiga. Pertama, ekspansi KPR (kredit pemilikan rumah) ke skala bawah akan berkurang. Lalu, kemampuan membeli rakyat bawah akan berkurang. Kenaikan 30 persen itu signifikan, lho. Ketiga, kenaikan harga rumah murah bisa menyebabkan inflasi," tuturnya kepada VIVAnews.

Lalu, berapa angka inflasi yang disumbang oleh kenaikan harga hunian tersebut? Ryan memperkirakan angkanya mencapai 0,02-0,03 persen. "Itu bisa menyebabkan harga bahan material menjadi tinggi," ungkapnya. (art)

Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024