Pilih Pasang Sendiri RFID Ketimbang Antre

Teknologi RFID.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
VIVAnews
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
- Sebagian pengguna mobil memilih untuk memasang sendiri perangkat perangkat Radio Frequency Identification (RFID) demi menghindari antrean yang kian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina tertentu.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Rudi, Seorang warga Depok, Jawa Barat, mengeluhkan kebijakan pemerintah terkait pemasangan alat pengendali konsumsi BBM bersubsidi di SPBU itu informasinya tidak jelas dan simpang siur.
Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik


Kepastian tentang pemasangan RFID ini tidak dipungut biaya baru didapatnya beberapa hari terakhir. Padahal kegiatan pemasangan RFID sudah dilakukan Pertamina semenjak beberapa bulan lalu.


"Ini gara-gara gosip harus bayar itu. Tapi sekarang kita jadi tahu," ujar Rudi kepada
VIVAnews
di SPBU Pertamina Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu 30 November 2013.


Rudi telah mendaftar pada Kamis lalu, namun baru hari ini ia dapat giliran pemasangan RFID. Antrean memang membeludak. Ada sekitar 300 mobil yang akan dipasang di SPBU tersebut hari ini. Nomor antreannya adalah 138.


Rudi sengaja tidak membawa mobilnya. Saat mendaftar pada Kamis kemarin, ia telah mempelajari pemasangan RFID. Menurutnya, ia sendiri bisa memasang alat itu.


"Saya sudah melihat bagaimana memasangnya, tinggal tempel saja. Gampang kok sebenarnya," kata dia.


Menurut Rudi, sosialisasi kebijakan pemasangan RFID ini memang kurang. Sebab tidak semua kalangan masyarakat mendapatkan informasi yang jelas.


"Memang ada di media internet, tapi tidak semua orang bisa akses," kata Rudi.


Pantauan
VIVAnews,
antrean pemasangan RFID di beberapa SPBBU Pertamina Jakarta tidak sepadat beberapa hari lalu.


Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) membantah isi pesan siaran (broadcast message) yang menyebut bahwa pemasangan radio frequency identification (RFID) memerlukan biaya. VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakannya pada Selasa, 26 November 2013.


"Jelas itu
hoax
(palsu). Itu kerjaan orang-orang (yang) iseng saja," kata Ali kepada
VIVAnews
lewat pesan tertulisnya.


Selengkapnya, baca .
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya