Saham Wall Street Berguguran, Dow Jones Merosot 52 Poin

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews
Ternyata Vidi Aldiano Suka Berburu Free Ongkir dan Selalu Menang War Produk
- Saham-saham di bursa Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat. Seiring gencarnya isu pengurangan stimulus, pasar mulai memperkirakan waktu pelaksanaan pengurangan stimulus akan dipercepat.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Seperti dikutip dari
Pendaftaran Petugas PPK Dimulai, KPU Depok Akan Rekrut 55 Orang
CNBC , Rabu 11 Desember 2013, ketidakpastian mengenai anggaran Amerika Serikat yang sedang dibahas di Capitol Hill juga memicu aksi jual saham.


Namun Bruce McCain, Chief Investment Strategist Key Private Bank Cleveland, mengatakan, perbaikan ekonomi Amerikat Serikat secara bertahap akan memicu tren aliran uang dari obligasi ke saham.


"Akan banyak investor yang memilih berinvestasi ke dalam negeri Amerika Serikat dari pada ke luar," ujar McCain.


Indeks S&P 500 turun 5,75 poin (0,3 persen) ke level 1.802,62 setelah pada perdagangan sebelumnya mencetak rekor tertinggi baru. Semua sektor utama penopang indeks S&P ditutup melemah, diseret oleh saham perusahaan consumer.


Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 52 poin (0,3 persen) ke level 15.973,13. Sebanyak 23 dari 30 komponen saham dalam indeks Dow Jones Industrial Average memerah dipimpin oleh saham Microsoft. Indeks Nasdaq turun 8,26 poin (0,2 persen) ke level 4.060,49.


Di New York Merchantile Volcker, harga minyak berjangka naik US$1,17 atau 1,2 persen menjadi US$98,51 per barel. Sedangkan harga emas berjangka naik US$26,90 atau 2,2 persen menjadi US$1.261,10 per ounce.


Federal Reserve saat ini masih menunggu hasil negosiasi anggaran Amerika Serikat. Kongres memiliki tenggat waktu hingga Jumat 13 Desember 2013 untuk mencapai kesepakatan melonggarkan pemangkasan belanja otomatis, yang dapat memutuskan siklus kebuntuan negosiasi fiskal selama 3 tahun.


The Fed sendiri baru akan membahas pengurangan stimulus moneter pada rapat Federal Open Market Committee yang digelar pekan depan. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya