- REUTERS/ Toru Hanai
VIVAnews - Bursa saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Kamis, 12 Desember 2013, imbas dari anjloknya berbagai indeks di bursa Wall Street. Investor terpengaruh dengan semakin gencarnya isu Federal Reserve akan segera mengurangi program stimulus moneternya.
Dikutip dari laman CNBC, Kamis 12 Desember 2013, Indeks Nikkei di bursa saham utama Jepang turun 0,9 persen. Mata uang yen menguat menjadi 103,35 per dolar AS pada awal perdagangan karena kekhawatiran investor terhadap pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral sehingga mendorong investor untuk safe-haven.
Indeks acuan di bursa Australia, S&P ASX 200, pagi ini bergerak mendatar menunggu keluarnya laporan data tenaga kerja Australia pada November.
"Data tenaga kerja selalu menjadi fokus utama Bank Sentral Australia karena data ini bisa menjadi katalis bagi volatilitas baru dalam dolar Australia," ujar Stan Shamu, Market Strategist IG.
Saham perusahaan tambang global, Rio Tinto, merosot 0,8 persen, menyusul reaksi investor pada rencana perusahaan yang memprioritaskan memotong beban utang pada 2014 sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham.
Indeks acuan di bursa Korea Selatan, Kospi pada awal perdagangan pagi ini melemah 0,7 persen karena aksi jual saham perusahaan berkapitalisasi pasar besar oleh investor.