PBB: Senjata Kimia Ditembakkan Lima Kali di Suriah

Bocah korban serangan senjata kimia rezim Bashar al-Assad di Ghouta, Suriah
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya
Tim penyelidik PBB untuk Suriah telah menemukan fakta bahwa senjata kimia digunakan di lima dari tujuh kali serangan. Temuan ini dengan gamblang memberikan satu lagi bukti penggunaan senjata kimia yang diduga digunakan rezim Bashar al-Assad.

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Diberitakan
Cha Eun Woo Nyanyikan Lagu-Lagu Album Entity Saat Fan Concert di Jakarta
Reuters , Kamis 12 Desember 2013, penyidik PBB mengatakan bahwa kebanyakan senjata kimia yang digunakan adalah gas sarin, di empat serangan. Sebagian besar korban adalah warga sipil, namun ada juga korban tewas dalah tentara pemerintah.


"Misi PBB menyimpulkan bahwa senjata kimia telah digunakan dalam konflik antara dua kubu di Republik Arab Suriah," kata kepala penyidik PBB Ake Sellstrom, dalam laporan setebal 82 halaman itu.


Dalam penyidikan, senjata kimia digunakan di Khan al-Assal, sebelah utara Aleppo, bulan Maret lalu, di Saraqeb, dekat kota Idlib pada April, dan di Jobar dan Ashrafiat Sahnaya, dekat Damaskus Agustus lalu.


Sedangkan wilayah Ghouta di pinggiran Damaskus, kata Sellstrom, sudah ada bukti "yang jelas dan meyakinkan" bahwa sarin digunakan terhadap warga sipil. Di wilayah yang dikuasai pejuang Suriah itu, ratusan orang tewas dalam serangan itu, termasuk wanita dan anak-anak.


Penyelidikan PBB hanya mencari tahu apakah senjata kimia digunakan atau tidak, bukan siapa yang menggunakannya. Namun dugaan kuat mengarah pada rezim Bashar al-Assad yang memiliki gudang senjata kimia.


PBB sejauh ini telah menerima 16 laporan kemungkinan penggunaan senjata kimia di Suriah. Laporan datang bahkan dari pemerintah Suriah sendiri yang menuduh para pejuang yang menggunakannya, aduan lainnya datang dari Inggris, Prancis dan Amerika Serikat.


Konflik di Suriah telah memasuki tahun ketiga dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Lebih dari 120.000 orang, kebanyakan rakyat sipil, tewas. Pasukan rezim yang mengepung kota-kota di Suriah membuat warga menderita, tidak bisa mencari makan dan obat-obatan. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya