Wall Street Berada di Level Terburuk Sejak Agustus

Aktivitas di Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews - Pasar saham utama Amerika Serikat, Wall Street menutup perdagangan sepekan lalu, dengan level terburuk sejak Agustus 2013.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Namun, seperti dikutip dari laman Los Angeles Times, Senin 16 Desember 2013, tekanan jual investor terlihat tidak terlalu deras di Wall Street. Sebab, mereka berpikir untuk masuk kembali saat harga saham murah.
Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Meskipun terjadi kenaikan moderat pada akhir transaksi Jumat lalu, indeks Dow Jones turun 265 poin atau 1,7 persen selama sepekan lalu. Atau, turun 2,1 persen dari level puncaknya di akhir November 2013.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Seperti diketahui, pada Jumat lalu, Dow Jones ditutup naik 15,93 poin atau 0,1 persen ke level 15.755,36. Sedangkan indeks S & P berakhir turun 0,01 persen.

Pasar saham telah dirusak oleh kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve mulai mengendalikan stimulus ekonominya pada pertemuan sepekan ini. 

Kebanyakan investor masih mengharapkan bank sentral AS itu menunda pemangkasan stimulus sampai awal tahun depan. Namun, data positif akhir-akhir ini, termasuk penjualan ritel yang kuat dan terbukanya lapangan kerja mendorong spekulasi bahwa Fed bisa bertindak lebih cepat .

Akibatnya, aksi jual pelaku pasar memangkas reli kuat sebelumnya yang mampu mendorong Dow naik lebih dari 20 persen dan indeks Standard & Poor's 500 naik 24,5 persen tahun ini.

"Namun, ini adalah volatilitas pasar yang normal," kata Jay Wong, manajer reksa dana saham Payden & Rygel yang berbasis di Los Angeles. 

"Ini bukan sesuatu yang penting atau yang akan khawatir. Ini bukan sinyal yang mengkhawatirkan," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya