Korban Bom Barel Suriah Bertambah, 28 Anak Tewas

Sebuah rumah yang hancur akibat serangan bom di Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/Mahmoud Hebbo
VIVAnews -
Yusril Sindir Mahfud soal Narasi dan Petitum Gugatan Sengketa Pilpres Tak Sejalan
Korban bom barel yang dijatuhkan rezim Suriah di Aleppo bertambah. Menurut perhitungan lembaga aktivis Suriah, korban kini mencapai 76 orang, di antaranya ada 28 anak-anak tidak berdosa.

Bareskrim Bongkar Sindikat BBM Pertamax Palsu, Manajer hingga Pengelola SPBU jadi Tersangka

Seperti diberitakan
Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"
Reuters , Senin 16 Desember 2013, menurut informasi dari lembaga Syrian Observatory for Human Rights bom tersebut dijatuhkan di bagian utara kota Aleppo. Bom barel adalah bahan peledak yang diletakkan di dalam barel bekas minyak dan dijatuhkan dari helikopter.


Sebelumnya, korban terhitung mencapai 36 orang, 15 di antaranya anak-anak. Korban bertambah setelah ditemukan dalam upaya pembersihan lokasi serangan.


Serangan itu adalah upaya rezim Bashar al-Assad menguasai kembali bagian utara Aleppo. Sebelumnya upaya tentara pemerintah merebut wilayah timur dan pusat Aleppo gagal karena gigihnya perlawanan para pejuang Suriah.


Namun tentara Assad mampu menguasai wilayah tenggara Aleppo. Direktur Observatory Rami Abdel Rahman mengatakan, serangan kali ini mengincar wilayah Sakhur, Ard Al-Hamra dan Haydariyeh.


Serangan dilakukan sehari setelah Bulan Sabit Merah mengantarkan makanan dan obat-obatan ke penjara di Aleppo yang dikuasai pejuang.


Para pejuang Suriah di Aleppo mengatakan akan membalas serangan tersebut. Dalam pernyataannya, mereka meminta warga sipil di gedung-gedung pemerintahan di wilayah Aleppo yang dikuasai tentara untuk menyingkir. Serangan pejuang Suriah akan mengincar gedung pemerintah dan pangkalan militer.


Konflik yang telah memasuki tahun ketiga ini telah menewaskan lebih dari 100.000 orang. Pasukan Bashar al-Assad kerap mengincar warga sipil, salah satunya dengan menggunakan senjata kimia yang menewaskan ratusan orang Agustus lalu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya