Menteri Gita Ungkap Cuma 20% Penduduk Punya Akses Langsung Perbankan

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengungkapkan bahwa saat ini hanya 20 persen dari total warga Indonesia yang memiliki akses langsung ke perbankan. Menurutnya, persoalan ini menghambat tumbuhnya kewirausahaan.
Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara diskusi “Menyongsong Perdagangan Bebas Masyarakat Ekonomi Asean 2015” yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalbar  di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu 21 Desember 2013.
KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

Gita menekankan bahwa Indonesia harus berbenah jika tidak ingin kalah bersaing dengan negara-negara di sekitarnya. Apalagi negara-negara lain tampak lebih siap.
Finance Minister, CEO MCC Discuss Transportation Sector Cooperation

Selain soal perbankan, kata Gita, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam bidang infrastruktur dan masalah sumber daya manusia. 

Menurutnya, infrastruktur jalan di Indonesia belum terlalu baik. Padahal, infrastruktur jalan yang baik adalah pangkal dari kemajuan ekonomi. 

Begitu pula dengan sumber daya manusia yang berkaitan dengan penggunaan teknologi muktahir. 

“Sekarang di Thailand ada ribuan orang yang belajar Bahasa Indonesia. Tentu saja, ketika MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dibuka, mereka akan menyerbu Indonesia untuk berjualan di sini,” katanya.

Gita juga mengkritik perilaku sebagian masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi produk asing ketimbang hasil karya dalam negeri.

Lantas apa keunggulan Indonesia?

Gita optimistis Indonesia tidak perlu takut memasuki pasar bebas regional itu. Sebab, dalam konteks negara-negara di Asean, Indonesia adalah yang terbesar. 

Indonesia punya nilai keseluruhan barang dan jasa yang paling dominan di Asia Tenggara. Total Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USS$ 1 triliun atau Rp12 ribu triliun. Sementara PDB gabungan negara-negara Asean adalah US$2,3 trilun. "Ekonomi kita 43 persen dari Asean."

"Belum lagi jumlah populasi kita yang mencapai 250 juta penduduk,” kata peserta konvensi calon presiden dari partai Demokrat ini.

"Saya malah melihat saingan kita ke depannya adalah dua kekuatan ekonomi di Asia, yaitu India dan Tiongkok."

Untuk diketahui, era perdagangan bebas antar negara Asia Tenggara atau disebut Masyarakat Ekonomi Asean sudah di depan mata. Sebagian pihak pesimis bahwa Indonesia mampu bersaing dalam kancah yang akan dimulai tahun 2015 tersebut. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya