Kedelai, Daging Sapi, dan Cabai Rawit Alami Defisit pada 2013

Kedelai
Sumber :
  • http://www.made-in-china.com
VIVAnews
Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya
- Beberapa produk pertanian mengalami defisit pada 2013, di antaranya kedelai, daging sapi, dan cabai rawit.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

"Kedelai mengalami defisit sepanjang tahun 2013 dengan total defisit 1,3 juta ton," kata Menteri Pertanian, Suswono, dalam konferensi pers kinerja 2013 di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 30 Desember 2013.
PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan


Suswono menuturkan hingga September 2013 ada importasi sebesar 1,2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan industri tahu tempe.


"Tantangan utama peningkatan produksi kedelai adalah permasalahan ketersediaan lahan, perbenihan, insentif harga yang tidak menguntungkan petani, serta harga kedelai impor yang rendah," kata dia.


Dia menjelaskan daging sapi juga masih mencatat defisit sebesar 114.000 ton. Angka ini diperoleh dari produksi daging sapi lokal sebesar 549.700 ton pada 2013, padahal produksinya sebesar 430.000 ton.


Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah memasok daging sapi beku dan sapi impor. Selain itu, pemerintah juga memberi relaksasi importasi sapi dan daging sapi untuk menurunkan harga daging sapi.


Namun, harga daging sapi tidak kunjung turun. Suswono menilai fenomena tersebut tidak hanya diakibatkan
supply and demand
, tetapi juga masalah perdagangan.


"Kondisi harga tinggi tersebut juga diakibatkan oleh sulitnya akses peternakan karena kendala sarana angkutan sapi dan distribusi sapi yang belum memadai. PersoalanĀ  infrastruktur dan transportasi akan menjadi prioritas program mendatang dan masih memerlukan waktu penyelesaiannya," katanya.


Selain itu, cabai rawit juga turut defisit. Sepanjang tahun ini, produksinya sebesar 579.600 ton, padahal kebutuhannya sebesar 592.200 ton. Jadi, ada kekurangan stok sebesar 12.600 ton.


"Terkait dengan melonjaknya harga cabai beberapa waktu lalu, harga yang melejit adalah cabai rawit merah. Fenomena ini tidak sepenuhnya karena ketiadaan produksi, tapi juga akses pasar," kata politisi dari PKS itu. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya