BI: Kenaikan LPG Diperkirakan Berdampak pada Kenaikan Inflasi 0,13%

Kenaikan Harga Gas Elpiji
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Aktor Park Sung Hoon Minta Maaf ke Penonton Atas Karakter Jahatnya di Queen Of Tears
- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo,  mengatakan keputusan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram (kg) akan berdampak pada kenaikan inflasi sebesar 0,13 persen.

So Sweet! Perjuangan Brandon Salim Berangkat ke Jepang Demi Lamar Kekasih

“Perkiraan kita kenaikan LPG itu akan menambah inflasi 0,13 persen. 0,13 itu adalah dampak keseluruhan dari rencana kenaikan LPG untuk keseluruhan tahun 2014. Kan itu ada rencana dari waktu ke waktunya. 0,13 itu adalah dampak keseluruhannya,” ujarnya.
Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih


Sementara itu, menurut Perry, kenaikan inflasi itu tidak terlalu besar. BI, katanya, masih tetap yakin bahwa kenaikan inflasi sebesar 0,13 persen akibat kenaikan LPG itu tidak akan mengancam target BI terhadap inflasi pada 2014 sebesar 4,5 ± 1.


“Jadi, kita sudah kalkulasi dalam proyeksi inflasi kita di tahun 2014 secara keseluruhan kita akan
confident
bahwa inflasi di tahun 2014 akan dapat kita kendalikan kembalikan pada targetnya 4,5 ± 1,” katanya.


PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga pokok elpiji di pasar dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar.


Harga elpiji itu naik seiring konsumsi elpiji non subsidi kemasan 12 kg pada 2013 yang mencapai 977.000 ton.  Sedangkan harga pokok perolehan elpiji rata-rata meningkat menjadi US$873, serta nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya