- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia Tbk mempersiapkan segala keperluannya untuk memindahkan sebagian layanan penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto, Kamis 9 Januari 2014, menjelaskan bahwa untuk membantu mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saat ini Garuda telah mengajukan 10 slot penerbangan atau 20 penerbangan pulang pergi untuk dilaksanakan penerbangannya dari bandara Halim.
Namun, saat ini Garuda masih menunggu persetujuan slot yang telah diajukan tersebut dari Kementerian Perhubungan.
"Beberapa penerbangan yang akan dilaksanakan dari Halim akan diambil dari penerbangan Garuda yang cukup banyak frekuensinya," ujar Pujobroto kepada VIVAnews di Jakarta.
Misalnya, ia melanjutkan, penerbangan Jakarta-Surabaya yang mencapai 17 penerbangan per hari, Jakarta-Yogyakarta 10 kali per hari, dan Jakarta-Semarang sembilan kali per hari.
Menurut Pujobroto, tiga penerbangan ke Surabaya, dua penerbangan ke Semarang, dua penerbangan ke Yogyakarta, satu penerbangan ke Palembang, satu penerbangan ke Medan, dan satu penerbangan ke Pontianak akan dilaksanakan dari Halim.
Untuk melaksanakan penerbangan dari Halim, sebagai "full service airline" yang harus memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para penumpangnya, Garuda akan melakukan pembangunan sarana prasarana dulu, seperti lounge, sistem check-in, hingga penanganan ground handling.
"Agar standar pelayanan yang diberikan Garuda kepada para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sama dengan yg diberikan di Bandara Halim," kata Pujobroto.
Saat ini, ia menambahkan, penerbangan Garuda mencapai 520 penerbangan setiap hari. Pada saat peak hours atau jam-jam sibuk, seperti antara pukul 05.00 WIB hingga 10.00 WIB, ada 40 penerbangan yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Pada saat peak hours tersebut banyak penerbangan Garuda yang harus menunggu atau antre untuk berangkat antara 30 menit hingga 1 jam. Penundaan keberangkatan tersebut mengakibatkan efek domino ke penerbangan-penerbangan selanjutnya juga akan delay," kata Pujobroto.
Pada saat sore hari, ia melanjutkan, antara pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB, juga banyak pesawat yang harus melakukan holding atau berputar-putar dulu sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Garuda mendukung rencana pengalihan beberapa penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim yang akan dilakukan.
"Sedikit banyak akan dapat membantu mengurangi kepadatan penerbangan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta," kata Pujobroto. (art)
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
