VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas menandatangani 12 kesepakatan jual beli gas senilai US$ 465 juta.
Dengan ditandatanganinya kesepakatan ini, diharapkan dapat mendorong upaya keberhasilan pemerintah untuk mensubtitusi bahan bakar minyak guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sektor ketenagalitsrikan dan industri akan berkembang," kata dia di Jakarta, Selasa 7 April 2009.
Dia mengatakan, empat kesepakatan jual beli gas ditandatangani untuk sektor listrik, enam kesepakatan untuk sektor pupuk dan petrokimia, serta dua kesepakatan untuk sektor industri.
Nilai sebesar US$ 465 juta itu tidak termasuk amandemen perjanjian jual beli gas antara Pertamina Petrochina East Java dan Pertamina Hulu Energi dengan PT Gasuma Corporindo, Pupuk Kujang dengan BP ONWJ, Pupuk Sriwidjaja dengan Pertamina EP, Pertamina dengan Pertamina Talisman, serta PT Henrison Iriana dengan Petrochina Internasional Bermuda. Total volume gas yang ditandatangani ini, 473,795 triliun British thermal Unit (TBTU).
Rincian daftar kesepakatan bisnis penjualan gas pipa untuk sektor listrik perkiraan nilai kontrak US$ 170 juta. Kontrak itu di antaranya PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya dan PT Indonesia Power dengan Pertamina EP. Gas ini untuk kebutuhan Pembangkit Sunyaragi.
Sedangkan untuk pupuk dan petrokimia masing-masing Pupuk Kujang dengan BP ONWJ, Pupuk Sriwidjaja dengan Pertamina EP, Pertamina Gas Untuk Pusri dengan Pertamina Hulu Energi Raja Pempirai, PT Golden Spike Energy Indonesia dan PT Pertamina Golden Spike, Pupuk Iskandar Muda dengan Exxon Mobil Indonesia.
Sedangkan untuk kebutuhan industri adalah PT Sumber Daya Kelola dengan Pertamina EP dan Henrison Iriana dengan Petrochina Internasional Bermuda.
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
