- REUTERS/ Lee Jae-Won
VIVAnews - Indeks saham utama Asia bergerak fluktuatif atau mixed pada perdagangan Selasa 21 Januari 2014, investor fokus pada bursa China yang merosot ke posisi terendah dalam enam bulan di tengah kekhawatiran pengetatan kredit.
Dikutip dari laman CNBC, Selasa 21 Januari 2014, perdagangan saham berjangka di Jepang mengarah ke terbuka lebih tinggi untuk indeks Nikkei.
Osaka berjangka ditutup pada level 15.690, sedangkan di Chicago Osaka berjangka diperdagangkan pada level 15.700, lebih tinggi dibandingkan indeks Nikkei di level 15.641 pada penutupan perdagangan Senin.
Indeks acuan di bursa Australia, S&P ASX 200 melemah 0,1 persen pada awal perdagangan hari ini, terutama terseret penurunan harga tembaga.
Saham Atlas Iron turun lebih dari 5,6 persen atau pelemahan terbesar, saham Fortescue Metal tergelincir 3,5 persen, dan saham Mount Gibson turun 3,6 persen.
Adapun Senin kemarin bursa Amerika Serikat tutup karena libur Hari Martin Luther King Jr. untuk memperingati hari ulang tahun dan jasa-jasa Pendeta Martin Luther King, Jr.
Sementara itu, indeks acuan China, Shanghai Composite, merosot ke level terendah sejak 30 Juli pada Senin kemarin.
Bank of China pada Senin malam mengatakan akan memberikan dana darurat pada bank-bank komersial China pada Selasa ini. Dana darurat tersebut diharapkan dapat membantu meringankan kekhawatiran pada tekanan likuiditas.
"Dana darurat itu untuk mengurangi kekhawatiran krisis kredit dan menjamin pendanaan pada periode ini. Ini membuktikan bahwa bank sentral memantau situasi sehari-hari dan tidak membiarkan pasar uang jatuh," tulis Evan Lucas, Market Strategist IG dalam sebuah catatan.