VIVAnews - Pemerintah membidik pasar pengguna sepeda motor melalui konsep mobil murah dan ramah lingkungan. Melalui konsep ini, pemerintah menargetkan 30 juta pengguna sepeda motor bisa beralih ke jenis mobil ini.
"Tentunya segmen menengah ke bawah dan konsentrasi di luar Jawa, karena di beberapa daerah masih tinggi permintaannya," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budi Darmadi kepada VIVAnews di kantornya, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu 8 April 2009.
Konsep yang sedang difinalisasi ini, rencananya akan menggandeng beberapa produsen lokal. Diharapkan pembuatan mobil ini juga menggunakan komponen dari dalam negeri. "Realisasi diperkirakan masih akan menunggu 4 hingga 5 tahun lagi," ujarnya.
Budi membantah dengan beralihnya konsumsi sepeda motor ke mobil akan menimbulkan kemacetan. Penjualan mobil nasional baru sekitar 600 ribu, hampir sama dengan Thailand yang penduduknya 64 juta orang. Seharusnya dengan jumlah penduduk Indonesia yang empat kali lipatnya, penjualan juga bisa empat kali lipat
Menurut dia, kemacetan hanya terjadi di kota-kota besar Indonesia. "Coba lihat seperti Boyolali atau Purwokerto masih belum macet, sedangkan permintaan dari daerah-daerah itu tetap tinggi," katanya.
Menurut Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian Panggah Susanto, penjualan mobil bisa terdongkrak menjadi satu juta unit dari penjualan tahun 2008 yang hanya sekitar 600 ribu unit. "Tujuannya memang untuk menaikkan volume penjualan mobil nasional," ujarnya.
Panggah mengatakan asumsi kurs nilai tukar yang dipakai saat awal pengkajian konsep, yakni pada awal 2008, perlu dikoreksi kembali. "Fluktuasinya cukup tinggi," ujarnya.
Budi menjelaskan konsep mobil ramah lingkungan tidak hanya untuk pemakaian mobil saja, misalnya harus irit bahan bakar. "Tapi juga saat produksinya harus ramah lingkungan, misalnya limbah plat yang dibuang harus sesedikit mungkin atau menggunakan cat mobil yang water based," ujarnya.
Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur tengah menyidik dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret ahli nuklir dari UGM.
