- airliners.net
VIVAnews – Merpati Nusantara Airlines mengumumkan penerbangan maskapai mereka tanggal 1-5 Februari 2014 ditiadakan. Semua itu akibat membengkaknya utang perusahaan dan berkurangnya pendapatan serta kepercayaan masyarakat terhadap BUMN tersebut.
“Manajemen Merpati mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kondisi Merpati saat ini. Berawal dari menurunnya cash in, ditambah menurunnya kepercayaan dari masyarakat dan agen, sehingga sampailah kami pada titik di mana kami tidak mampu melakukan kegiatan operasional sebagaimana mestinya,” kata Direktur Operasional Merpati, Daryanto, dalam rilis kepada media, Minggu 2 Februari 2014.
Daryanto mengatakan, sesungguhnya Merpati telah berupaya mengantisipasi kendala operasional itu dengan mengurangi rute penerbangan. “Tetapi itu pun tidak bisa kami jalankan,” kata dia.
Tiga Hambatan
Daryanto membeberkan berbagai hambatan yang dihadapi Merpati. Pertama, tanggungan asuransi yang harus dibayar tanggal 11 dan 28 Februari 2014. Kedua, sistem reservasi yang harus dibayar tanggal 31 Januari 2014. Ketiga, tuntutan gaji yang harus dipenuhi. Keempat, ketidakmampuan membeli bahan bakar. Kelima, biaya pengembalian tiket yang tidak sedikit.
Selain meniadakan penerbangan pada tanggal 1-5 Februari 2014, semua izin rute Merpati juga ditunda sampai akhir Februari. “Begitu Merpati sudah siap dan situasi lapangan sudah kondusif, maka rute-rute itu akan kami layani kembali,” kata Daryanto.
Sementara itu, proses kerjasama operasional (KSO) tetap berlangsung. Demikian pula dengan pembentukan anak perusahaan, divestasi aset, dan debt to equity dalam rangka restrukturisasi dan revitalisasi. (ren)
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
