Rebound, Saham-saham Wall Street Kembali Menghijau

Para pialang sedang berbincang di Bursa Efek New York.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVAnews
Serius Berpolitik, Verrell Bramasta Mau Belajar ke Inggris Dulu Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPR
- Saham-saham menguat pada penutupan perdagangan Selasa di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. Indeks utama Wall Street seperti Dow Jones Industrial Average kembali mendapat beberapa pijakan setelah sesi perdagangan Senin kehilangan lebih dari 300 poin.

5 Senjata Militer Iran yang Bikin Israel Ketar-ketir, Punya Drone yang Jangkau 2.000 KM

Seperti diberitakan
Ini 5 Sistem Pertahanan Udara Israel yang Bekerja Lembur Cegat Rudal Balistik Iran
CNBC, Rabu 5 Februari 2014, kondisi ini dipengaruhi sentimen  investor yang membaik.


Analis pasar dari Banyan Partners, Robert Pavlik, menyatakan laporan sektor manufaktur China yang dirilis pekan lalu memang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan di negara-negara berkembang atau
emerging markets.
Termasuk Turki dan Argentina.


"Itu menjadi alasan yang baik untuk menjual beberapa saham dan membuat koreksi ini terjadi," ujar Pavlik. Namun, ia percaya penurunan harga saham itu tidak berakhir dengan kejatuhan bursa pada perdagangan Senin.


Keuntungan saham di bursa Wall Street dibatasi setelah data perkembangan pabrik menunjukkan pesanan selama bulan Desember jatuh 1,5 persen. Pada bulan November order naik 1.5 persen.


Pasar menanti laporan ekonomi terkait ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada Jumat terkait data payrolls di luar sektor pertanian untuk bulan Januari.


Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 72,44 poin (0,5 persen) ke level 15.445,24.


Sementara itu, indeks S&P 500 naik 13,31 poin (0,8 persen) ke level 1.755,20. Saham sektor kebutuhan konsumen dan telekomunikasi berkinerja paling baik, sedangkan sektor utilitas tertinggal.


Adapun indeks Nasdaq naik 34,56 poin (0,9 persen) ke level 4.031,52.


Volume perdagangan mencapai 836 juta unit saham, sedangkan colume komposit lebih dari 4 miliar unit saham. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya