Sumber :
- VIVAnews/Bobby Andalan
VIVAnews - Hubungan Indonesia dan Singapura merenggang karena penamaan kapal perang KRI Usman-Harun. Pemerintah menyebut, masalah tersebut belum terdampak kepada sektor bisnis.
"Apa pun yang terjadi sekarang, hubungan kita dengan Singapura belum ada dampaknya kepada perdagangan dan masih berjalan normal," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, saat konferensi pers Undang-Undang Perdagangan, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2014.
Bayu mengatakan bahwa hubungan dagang antara kedua negara ini sangat strategis. Bahkan, ia menyebut Singapura masuk ke dalam 10 besar negara mitra dagang utama Indonesia.
"Singapura adalah mitra dagang kita yang utama, yang ada dalam top ten," kata dia.
Sebelumnya, pengusaha juga menilai hubungan bisnis dua negara ini belum terpengaruh terkait dengan masalah penamaan KRI dengan nama Usman dan Harun. Tetapi, tidak mustahil apabila hubungan tersebut terganggu karena masalah ini. Pengusaha pun meminta pemerintah untuk menyelesaikannya.
"Tapi kan, Indonesia mitra dagang yang penting (untuk Singapura). Kami mengharapkan tidak berlarut-larut karena bisa berdampak ke situ," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, kepada VIVAnews di Menara Kadin, Jakarta, hari ini. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, pengusaha juga menilai hubungan bisnis dua negara ini belum terpengaruh terkait dengan masalah penamaan KRI dengan nama Usman dan Harun. Tetapi, tidak mustahil apabila hubungan tersebut terganggu karena masalah ini. Pengusaha pun meminta pemerintah untuk menyelesaikannya.