- VIVAnews/Ocha April
VIVAnews - Erupsi Gunung Kelud berdampak kepada berkurangnya pasokan hortikultura ke daerah konsumen. Sebut saja contohnya apel malang. "Apel malang susah didapat," kata Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran, ketika dihubungi VIVAnews pada Sabtu, 15 Februari 2014.
Sayangnya, Ngadiran tidak bisa menyebutkan angka pasti berkurangnya pasokan apel malang dari daerah Jawa Timur itu.
Ngadiran melanjutkan, produk hortikultura lainnya, seperti cabai, pepaya, dan sayur-mayur, juga sulit dipasok dari daerah-daerah terdampak erupsi gunung ini. Tapi, bahan-bahan pangan ini didapat dari daerah lain. "Dapat dari Sukabumi, Garut, dan Lampung," kata dia.
Sebelumnya, pada Kamis, 13 Februari 2014 pukul 22.30 Kelud "mengamuk." Gunung ini juga mengeluarkan abu vulkanik hingga subuh. Alhasil, letusan ini memaksa warga Kediri, terutama daerah Wates yang berada di radius 20 km mengungsi.
Selain itu, abu vulkanik setinggi 10 cm, membuat jalan tidak bisa dilintasi sepeda motor. Jarak pandangnya pun hanya sejauh 10 meter.
Puluhan ribu warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih jauh dari puncak Kelud. Erupsi gunung ini juga menewaskan beberapa orang kemarin. (umi)