Dampak Erupsi Kelud, Pemerintah Khawatir Kualitas Susu Sapi Menurun

Mengintip Ternak Susu Terbesar di Asia Tenggara
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto
VIVAnews
Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik
- Erupsi Gunung Kelud membuat puluhan ribu sapi perah di beberapa sentra daerah penghasil susu, menjadi stres dan kekurangan pakan. Hal ini dikhawatirkan membuat kualitas produksi susu sapi menurun.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

"Ada 10.000 peternak dengan 30.000 sapi perah di sentra (produsen susu) di Pujon, Malang, serta Kediri. Letusan Gunung Kelud membuat sapi perah stres," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, saat membuka acara "Creating Shared Value: Scaling Up Sustainability through Creating Shared Value" di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa 18 Februari 2014.
Parkir Cuma Sebentar, Mobil Ini Ditagih Rp48 Juta di Tangerang


Rusman mengatakan, untungnya sapi-sapi tersebut masih bisa hidup. Tetapi, ada yang dikhawatirkan, yakni sapi menjadi stres dan kurangnya pakan akibat letusan gunung berapi tersebut.


"Kami mengkhawatirkan kualitas susu drop karena stres," kata dia.


Pemerintah mempersiapkan pertolongan pertama bagi sapi-sapi perah tersebut, seperti pakan dan vaksin. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan swasta untuk penyediaan pakan.


"Nestle ini punya partner di sana. Kami harus berbaikan sama Nestle, bahkan sekarang yang kami apresiasi, kalau (sapi perah) stres, yang dibutuhkan itu makanan yang memadai. Nestle itu akan menyediakan 60 ton gabon jagung atau hijauan segar dan 50 ton silase. Ini bertujuan untuk mengembalikan susu dan stres," katanya.


Menurutnya, pemerintah telah mengirimkan vaksin untuk sapi dan unggas serta 10 ton pakan. "Kalau dikoordinasikan dengan baik, ini jadi penolong pertama sapi perah yang stres," ujarnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya