Sambal Khas Indonesia Siap "Pedaskan" Amerika

sambal
Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Indonesia memperkenalkan sambal tradisional ke Negeri Paman Sam. Selain memperkenalkan bumbu Indonesia, pemerintah juga mendorong kewirausahaan diaspora dalam rangka mengembangkan ekspor produk Indonesia ke Amerika Serikat.

Seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat 21 Februari 2014, Atase Perdagangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan bahwa mereka membuat program inkubator sejak 2010. Di sana, ada fasilitas pelatihan, pembinaan bisnis, promosi, dan pemasaran produk dari perusahaan milik diaspora Indonesia.

"Program ini mendapat sambutan positif dan kami berharap dapat mendorong kewirausahaan diaspora, sekaligus mempromosikan produk dan masakan Indonesia ke masyarakat AS," kata Ayu.

Saat ini, ada tiga unit usaha diaspora Indonesia yang secara resmi menjadi bagian dari proyek rintisan program inkubator bisnis Atase Perdagangan, yaitu Nagadi Coffee, Henny’s Kitchen, Koperasi masyarakat, dan Indonesian Consumer Cooperative, Inc. (ICC).

"Ke depannya, Kantor Atase Perdagangan bermaksud mengembangkan program ini agar dapat menjangkau diaspora lebih luas, misalnya dengan bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Business Council dan organisasi komunitas lainnya, yang merupakan wadah para diaspora dunia (termasuk AS)," ujarnya.

Salah satu pemilik usaha Henny's Kitchen, Andi Hutomo, mengatakan bahwa kreasi sambal dan bumbu Indonesia yang ia ciptakan lahir ketika diundang Atase Perdagangan untuk menyediakan katering saat Summer Fancy Food Show (SFFS) di Washington, D.C. tahun 2012.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Pameran tersebut, membuka wawasan Andi, Henny, dan Eunice bahwa masyarakat Amerika, saat ini, sedang menyukai makanan sehat, alami, cepat, namun bercita rasa. Sambal dan bumbu kemasan menjadi pilihan yang memberi solusi sambil memperkenalkan makanan Indonesia secara luas.

Pada SFFS 2013 di New York, didukung kantor Atase Perdagangan, Henny’s Kitchen lahir dan turut serta berpameran dan mendapat sambutan yang cukup baik. Ada tujuh bumbu dan sambal yang secara resmi diluncurkan, yaitu sambal ijo, bumbu gado-gado, sambal bajak, sambal terasi, sambal bali, sambal rendang, dan bumbu rica-rica.

"Saya, Henny, dan Eunice sebetulnya pertama kali bertemu melalui sosial media Facebook beberapa tahun yang lalu, dari ngobrol-ngobrol tersebut kami bertiga yang kebetulan pencinta makanan enak dan lumayan bisa masak akhirnya bertekad mempromosikan makanan Indonesia," kata dia.

Sambal ijo, rica-rica, rendang, dan bajak merupakan beberapa sambal dan bumbu yang diluncurkan Henny’s Kitchen di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada 18 Februari 2014

Manfaatkan Diaspora

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Acara peluncuran sambal Henny’s Kitchen, dihadiri kurang lebih 100 undangan yang terdiri atas masyarakat AS, wakil pejabat pemerintah Federal AS, diaspora Indonesia, pelajar, dan media.

"Salah satu instrumen penting untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia adalah dengan memanfaatkan diaspora. Saat ini, tercatat sekitar 150.000 diaspora Indonesia yang bermukim di AS dan itu merupakan aset yang cukup besar yang harus dimanfaatkan untuk mengonsumsi dan memasarkan produk Indonesia," kata Heru Subolo, Kepala Fungsi Penerangan dan Budaya KBRI, Heru Subolo.

Turut hadir berpromosi Nagadi Coffee, sebuah laboratorium kopi milik seorang diaspora Indonesia, Felix Tansil, yang bermukim di Silver Spring, Maryland. "Saling mendukung dan berpromosi bersama menjadi penting dalam pemasaran yang efektif, apalagi belum banyak perusahaan Indonesia di daerah Washington, D.C. dan sekitarnya," kata Felix.

Acara ini juga dimanfaatkan oleh Atase Perdagangan Washington, D.C. untuk mempromosikan Trade Expo Indonesia  ke-29 yang akan diselenggarakan pada 8-12 Oktober 2014 di Jakarta. (ren)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024