Tarik Ulur Akuisisi Bank BUMN

Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin, Rabu 16 April 2014, menyatakan bahwa rencana akusisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih berupa pembahasan informal dengan pemegang saham. Belum ada keputusan dari pemegang saham.

Budi menjelaskan, pemerintah melalui kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pemegang saham mayoritas dalam bank-bank pelat merah.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

"Jadi, apapun yang diperintahkan pemegang saham, kami akan jalankan, pasti kami penuhi. Sebelum ada kepastian, saya rasa memang pemegang saham yang menyimpulkan," ujar Budi, saat ditemui di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta.

Langkah akusisi tersebut, menurut Budi, harus mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan atas dasar permintaan dari pemegang saham. Namun, hingga kini, ia belum menerima surat resmi dari pemerintah terkait undangan pelaksanaan RUPSLB.

"Memang harus dilakukan secara formal. Surat itu kepada pak Maryono (Direktur Utama BTN) ya, saya belum dipanggil (Kementerian BUMN) soalnya," kata Budi.

Ditilik dari segi aset dan keuangan perusahaan, ia menambahkan, Bank Mandiri sebenarnya siap untuk melakukan akusisi tersebut, jika sudah menjadi keputusan pemegang saham. "Aset kami Rp700 triliun, kira-kita segitu dananya," ujar Budi.

Kementerian BUMN, kemarin, Selasa 15 April 2014, diketahui memanggil Direktur Utama BTN, Maryono, untuk membahas masalah akusisi ini. Maryono, yang ditemui usai pertemuan tersebut, juga mengakui sudah mendapatkan surat penugasan untuk mengelar RUPSLB terkait hal tersebut. "Itu inisiatif dari pemegang saham," kata dia.

Maryono menjelaskan, BTN tidak keberatan dengan aksi korporasi tersebut. Sepanjang perubahan ini bertujuan untuk lebih mengembangkan BTN di masa mendatang.

"Masalahnya apa, wong ini manajemennya tetap, BTN tetap berkembang sesuai dengan misinya begitu," ujarnya.

Menurut Maryono, RUPSLB direncanakan bakal dilaksanakan pada 21 Mei mendatang.



Persiapan Masyarakat Ekonomi ASEAN Bidang Perbankan 2020
Sementara itu, Budi mengungkapkan, salah satu alasan akusisi bank pelat merah harus dilakukan secepatnya adalah mempersiapkan perbankan nasional menghadapi persaingan kian ketat saat diberlakukan pasar bebas perbankan di ASEAN 2020.

Menurutnya, pada era tersebut, bank nasional akan berhadapan dengan bank-bank besar di kawasan ASEAN yang memiliki aset dan permodalan jauh lebih besar, bahkan 10-20 kali lipat dari bank nasional. "Seperti tinju, kalau kelas teri melawan kelas berat, kan pasti kalah," kata Budi.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 19 April 2024

Jika langkah-langkah penguatan itu tidak dipersiapkan mulai dari sekarang, perbankan nasional bisa kalah bersaing dan bukan tidak mungkin malah akan menjadi tamu di negeri sendiri. "Mesti dipersiapkan, dilatih, dikasih makan yang banyak supaya jadi kelas berat. Jadi, kalau masuk ringnya begitu, kira-kira bisa sama lah," jelas Budi.

Hingga kini, sikap pemerintah belum jelas mengenai rencana akusisi tersebut. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, dalam berbagai kesempatan pun terkesan enggan untuk mengomentari hal ini. (asp)

Ilustrasi depresi/stres.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan atau masalah keuangan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024