Enam Bulan Pakai Biodiesel, Pemerintah Hemat Devisa US$592 Juta

Menteri ESDM Jero Wacik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Judhi-Humas ESDM
VIVAnews
Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mengatakan, sejak adanya kebijakan penggunaan bakar bahan nabati untuk mengurangi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak, ada penghematan devisa negara yang cukup signifikan.

5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang

Di mana, sejak diterbitkannya Paket Kebijakan Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi pada September 2013, ada penghematan devisa negara senilai US$592 juta karena penurunan impor solar.
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen


Artinya, penghematan impor solar rata-rata per bulan sebesar 126.761 KL. Hal ini dikatakannya pada saat rapat tentang biofuel di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 16 April 2014.

Dalam rapat itu, Jero melaporkan bahwa penghematan devisa negara itu diperoleh melalui optimalisasi pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel sebagai campuran 10% minyak solar.


Menanggapi laporan itu, Wakil Presiden Boediono meminta agar kementerian dan lembaga lebih aktif lagi mendorong penggunaan biodiesel itu.


"Saya minta semua kementerian dan lembaga lebih aktif lagi mendorong implementasi kebijakan ini agar target tercapai," kata Boediono.


Di rapat itu diputuskan, dalam tahun 2014 ini target penggunaan biodiesel oleh Pertamina akan mencapai 3,4 juta Kiloliter (KL). Sedangkan untuk non Pertamina targetnya sebesar 400 ribu KL.


Penghematan ini berlangsung sejak terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2013 tentang tentang perubahan atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2008 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga BBN (Biofuel) sebagai bahan bakar lain.


Menurut Jero, pemanfaatan biodiesel tidak hanya berdampak positif pada kondisi moneter namun juga memberi kontribusi pada usaha penurunan emisi gas rumah kaca. Sebab, biodiesel adalah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan tingkat emisi rendah dan mudah terurai (
degradable
).


Berdasarkan perhitungan selama tahun 2013 saja, pemanfaatan biodiesel memberikan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 1.54 juta ton CO2.


Pemerintah berharap, melalui program wajib pemanfaatan biodiesel dan bioetanol, target penurunan gas rumah kaca pada 2020 untuk sektor energi sebesar 38 juta ton CO2 sudah tercapai pada 2017.


Jero mengatakan, penggunaan biodiesel ini juga untuk mengubah pola pikir yang ada selama ini yaitu dengan menggunakan fosil.


"Ini kita gunakan energi terbarukan ini bisa dibuat dari tumbuhan," ujar dia.


Namun, kata Jero masih ada kendala-kendala utama dalam penggunaan bahan biodiesel ini, yaitu karena pengusaha ingin mematok harga yang kompetitif dengan solar.


"Kami sudah ada Kepmen baru. Tanggal 17 kemarin saya tandatangani Kepmen ESDM, pengaturan harga biodiesel sehingga mereka merasa untung mengerjakan biodiesel," kata dia. (eh)





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya