Dikritik Soal Pajak, Kantor Pusat Starbucks di Eropa Dipindah

CEO Starbucks, Howard Schultz
Sumber :
  • theweek
VIVAnews
Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem
- Starbucks memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya di Eropa, dari Belanda ke Inggris. Langkah ini ditempuh setelah muncul kritikan terkait pembayaran pajak yang rendah di Inggris pada tahun lalu.
Gaya Hidup Aktif Masyarakat Dorong Permintaan akan Perangkat yang Sesuai

Seperti diberitakan
Persija Kurang Maksimal saat Kalahkan Persis, Ini Alasannya
CNBC, Rabu 16 April 2014, jaringan waralaba kedai kopi terbesar di dunia itu menegaskan bahwa relokasi cenderung diutamakan ke Inggris. Alasannya, mengutip Kris Engkov selaku Presiden Starbucks Eropa, Inggris merupakan pasar terbesar dan paling cepat berkembang di Eropa.


Pemberitaan majalah terkemuka
Times,
melaporkan bahwa pihak Starbucks belum bersedia dimintai komentar mengenai isu pemindahan para pejabat eksekutif seniornya ke kantor pusat di Chiswick, kawasan barat London, meskipun kegiatan manufaktur akan tetap di Belanda.


Menurut
Times,
Starbucks mengatakan akan bersedia membayar pajak di Inggris setelah relokasi, yang mengharapkan dampaknya bisa dirasakan sebelum akhir tahun ini.


Sebuah panel anggota parlemen Inggris tahun lalu telah meminta pemerintah untuk melakukan kajian rezim pajak penghasilan badan Inggris untuk mengatasi apa yang diistilahkan sebagai "masalah serius penghindaran".


Starbucks mengatakan pada bulan Juni akan membayar sekitar 10 juta pound sterling (sekitar Rp192 miliar) per tahun pajak untuk 2013 dan 2014, setelah terungkap bahwa perusahaan tidak membayar pajak untuk tahun 2012.


Grup Starbuck yang berbasis di Amerika Serikat menyatakan memang tengah berjuang menghadapi tekanan peningkatan beban dari kenaikan harga kopi dan susu, dua bahan baku untuk pembuatan latte, minuman yang paling digemari.


Menurut CEO Starbucks, Howard Schultz, beban biaya yang lebih tinggi tidak berarti menjadikan pelanggan harus membayar lebih banyak. Apalagi mengingat konsumen masih hati-hati dalam meningkatkan pengeluarannya.


"Saya menghindari untuk menaikkan harga dalam situasi seperti ini," ujar Schultz.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya