MEA 2015, Tantangan dan Kunci Sukses Sektor Logistik

Kantor PT Pos Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Integrasi ekonomi di kawasan ASEAN mulai diberlakukan pada 2015. Bagaimana kesiapan dan apa saja tantangan yang dihadapi sektor logistik di Indonesia untuk bersaing dalam era tersebut?

Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia, Febriyanto, diĀ  sela-sela peresmian Pos Logistik Distribution Center di Bekasi, mengatakan, sebagai negara yang memiliki geografis yang besar, sektor logistik sangat potensial untuk berkembang dengan pesat ke depannya.

Potensi yang besar itu, jika tidak ditangkap pelaku usaha domestik akan direbut perusahaan Asing. Sebab, menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, perusahaan asing di bidang tersebut, mulai menancapkan akarnya di dalam negeri. "Mereka (Perusahaan Asing) sudah mulai masuk," ujarnya.

Meski demikian, Febri mengatakan bahwa Pos Logistik siap untuk menyambut tantangan tersebut. Bahkan, saat ini, sudah beberapa perusahaan asing yang mengajukan kerja sama.

Sebab, tambahnya, perusahaan logistik tidak akan bisa bertahan dalam persaingan global jika tidak berkolaborasi satu sama lain. "Kita tidak pernah anggap mereka kompetitor sebenarnya, tetapi lebih kepada partner," tegasnya.

Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati

Kunci sukses persaingan global

Febriyanto mengungkapkan, paling tidak ada dua hal yang harus ditingkatkan para pelaku usaha domestik sektor logistik di Indonesia. Pertama, perbaikan sistem usaha yang dilakukan.

Dia menceritakan, perusahaan asing mayoritas telah memiliki sistem teknologi informasi yang jauh lebih canggih ketimbang perusahaan domestik.

"Mereka (perusahaan asing) mungkin tidak punya banyak aset, tetapi punya sistem IT yang mampu mengintegerasikan kegiatan logistik dengan baik. Misalnya supplay chain, itu ke depan harus diperbaiki," ungkapnya.

Kedua, menurutnya, yaitu peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) dalam negeri. Membangun kompetensi di semua jenis profesi penunjang sektor logistik menjadi suatu hal yang penting dilakukan.

"Itu yang akan menjadi kunci persaingan, jadi kita sudah harus mempersiapkan SDM kita," ujarnya.

Mengenai peningkatan SDM, lanjut Febri, para pelaku usaha logistik di Indonesia telah menyatakan komitmennya. Hal tersebut, diwujudkan dengan mulai diterapkannya standarisasi SDM yang direkomendasikan untuk sektor tersebut.

Beberapa asosiasi jasa logistik juga berencana melakukan sertifikasi kepada para pekerja di sektor itu, sehingga ke depannya SDM logistik Indonesia dapat bermain di kancah persaingan internasional.

"Bahkan, ke depan kami mendengar dari kawan-kawan asosiasi, nantinya seperti operator forklift dan sopir harus bersertifikat. Jadi, kalau kita tak mampu bersaing akan kalah dengan perusahaan asing, dan gejala itu sudah ada," ungkapnya. (umi)

BNI Dukung Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia
Memperingati Hari Kartini

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia

Kisah Soesalit Djojoadhiningrat yang harus ditinggal meninggal ibunya ini juga menarik perhatian publik tatkala peringatan Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024