- VIVAnews/R. Jihad Akbar.
VIVAnews – Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penghapusan subsidi listrik untuk semua kalangan pada 2018 mendatang. Prosesnya akan dilakukan bertahap, dimulai pada 2016.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, Kamis 17 April 2014, mengungkapkan bahwa subsidi yang dicabut juga termasuk golongan mereka yang tidak mampu.
"Tapi akan kami pikirkan mekanisme lainnya agar mereka yang membutuhkan tetap mendapatkan subsidi," ujar Jarman di Jakarta.
Ia menjelaskan, konsep subsidinya nanti akan dirundingkan bersama dengan parlemen periode masa bakti yang baru. Selain itu, juga akan dibahas siapa golongan-golongan yang tidak mampu beserta kriterianya.
Jarman menambahkan, pengurangan subsidi ini dilakukan untuk meningkatkan elektrifikasi nasional. Saat ini, definisi golongan tidak mampu adalah rumah tangga yang memasang daya 450-900 volt ampere (VA).
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, dalam kesempatan yang sama juga mengungkapkan harapannya mengenai penghapusan subsidi listrik ini. Ia berharap, subsidi ini bisa dihapuskan dan dicari bentuk lain yang bisa langsung mengena ke sasaran subsidinya.
"Mungkin, bisa berupa kupon listrik prabayar untuk satu rumah tangga atau bentuk lainnya. Tapi yang jelas, ini harus sampai ke sasaran dan dipastikan digunakan untuk listrik," kata Bambang. (asp)
Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
Tradisi hantaran di Indonesia merupakan kebiasaan bertukar hadiah makanan atau barang lainnya sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, kasih sayang, dan penghargaan.
