- satu jam lebih dekat-tvOne
VIVAnews - Perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang penundaan akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk membuat Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kecewa. Dahlan mengaku harus tunduk pada perintah tersebut.
"Saya bisa menerima dan harus tunduk pada instruksi atasan. Yang namanya bawahan harus tunduk pada atasan," kata Dahlan di PT Garuda Maintenance Facility (GMF), Cengkareng, Banten, Kamis 24 April 2014.
Sebelumnya, pada Rabu kemarin, Presiden SBY, lewat Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, meminta agar rencana akuisisi antar bank pelat merah ditunda. Tidak hanya itu, Dipo menyebut agar rencana pembelian saham BTN dikaji lebih mendalam.
Dipo menekankan, pelepasan saham tersebut harus dengan mendahulukan pemenuhan prosedur yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 tentang Konsolidasi dan Akuisisi Bank dan PP Nomor 41 Tahun 2003 serta PP Nomor 43 Tahun 2005.
"Dikaji bersama secara komprehensif sesuai mekanisme yang berlaku," kata dia ketika menyinggung akuisisi BTN oleh Mandiri.
Menanggapi hal itu, Dahlan agak keberatan kalau rencana akuisisi ini tidak berdasarkan kajian yang serius.
Padahal, dia juga mempersilakan kalau rencana tersebut ditunda, bahkan dibatalkan. Tak hanya itu, mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara ini pun mengaku menggunakan jasa konsultan keuangan.
"Tapi, saya tidak bisa menerima kalau ini dianggap belum ada kajian yang mendalam. Kesannya ini seolah-olah belum ada kajian yang mendalam. Nggak begitu," ujar dia.
"Ini kan, kajiannya mendalam. Melibatkan konsultan keuangan yang sangat punya reputasi dunia. Silakan, dibatalkan, nggak apa-apa. Tapi, jangan dibilang kajiannya tidak mendalam," kata dia. (art)
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
