Koperasi se-ASEAN Galang Kekuatan Hadapi Pasar Bebas

Presiden ACO AM Nurdin Halid menyatakan, pertemuan ini tujuannya untuk menggalang kekuatan koperasi-koperasi dalam ranah regional untuk menghadapi diberlakukannya Komunitas Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang.

"Ketika AEC diberlakukan, maka itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi koperasi di seluruh kawasan ASEAN," kata Nurdin di sela pertemuan, Senin 28 April 2014.

Menurutnya, AEC merupakan era ekonomi dengan empat karakteristik. Pertama, pasar tunggal berbasis produksi ASEAN. Kedua, daya saing ekonomi regional. Ketiga, kesetaraan dan keadilan ekonomi. "Dan keempat, integrasi ke dalam tata perekonomian global," kata Nurdin.

ACO, sambung Nurdin, berupaya untuk memerankan dan memposisi diri secara efektif. Dengan begitu diharapkan dapat secara nyata menggalang kekuatan koperasi di kawasan ASEAN.

ACO Forum 2014 sendiri digelar dalam rangka menyusun rumusan strategis untuk mengambil langkah aksi, meningkatkan peran dan partisipasi koperasi dalam transformasi masyarakat ekonomi ASEAN. Utamanya dalam era ekonomi yang lebih terbuka.

Hadir dalam perhelatan  the 18 th Meeting of the ICA Council for South East Asia di Teheran, Iran, pada 1976. Para anggota delegasi dari negara Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand secara khusus mengadakan pertemuan dan menyepakati di antara gerakan koperasi negara-negara ASEAN diperlukan ikatan jiwa yang bersumber pada semangat Bangkok Declaration 1967 yang dikenal sebagai semangat ASEAN.

Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan kesepakatan di Teheran, pada pertemuan pada 4 Desember 1977 melahirkan ASEAN ACO sehingga Dekopin serta Angkasa dan Cum (wadah gerakan koperasi Malaysia) akhirnya berinisiatif mengundang gerakan koperasi di negara-negara Asean di Jakarta.