Seberapa Penting Perencanaan Keuangan?

Ilustrai perencanaan keuangan
Sumber :

VIVAnews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyosialisasikan dua slogan ke masyarakat, yakni "Sikapi uang dengan bijak" dan "Cerdas mengelola, masa depan sejahtera".

Kedua tagline itu disosialisasikan oleh OJK ke seluruh lapisan masyarakat pada saat melakukan edukasi keuangan.

Dikutip dari laman OJK, Selasa 13 Mei 2014, OJK berharap dapat menggugah dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu bersikap sebaik dan setepat mungkin dalam membelanjakan uang atau penghasilan yang didapatkannya, terutama dikaitkan dengan produk keuangan.

Uang atau penghasilan yang dihasilkan setelah bekerja keras sudah seyogyanya digunakan dengan sebaik mungkin untuk masa depan dan keluarganya.

Prabowo: Tuduhan Prabowo-Gibran Menang Curang Lewat Bansos Sangat Kejam

Tentu, kita semua tidak mau kan? Sudah bersusah payah bekerja, pergi pagi pulang malam, tetapi tidak memiliki tabungan atau investasi apa pun.

Namun, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini kita hidup dalam era konsumerisme. Hampir semua jenis barang dan jasa menjadi sangat mudah didapatkan.

Dengan makin maraknya tawaran pembelian barang secara mencicil, semua barang yang sebelumnya sulit untuk didapatkan, menjadi lebih mudah untuk didapatkan.

Di satu sisi, kondisi ini tentunya memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat. Tetapi di sisi lain, jika tidak bijaksana menyikapinya, kita dapat terjebak menjadi orang yang lebih mengutamakan "keinginan" dan melupakan "kebutuhan" dasar yang seharusnya diprioritaskan.

Melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi yang terus digalakkan oleh OJK, masyarakat diajak untuk menjadi makin pintar dan cerdas menggunakan uang dan penghasilannya.

Jika seseorang menjadi pintar dan cerdas, tentu akan bijak mengelola keuangannya, sehingga masa depan akan lebih dapat dipersiapkan dan sejahtera.

Sebenarnya, mengelola keuangan demi masa depan bukanlah sesuatu hal yang sangat rumit dan sulit untuk dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan apa yang disebut dengan aktivitas perencanaan keuangan (financial planning).

Lalu, apa itu perencanaan keuangan?

Menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia, perencanaan keuangan adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana.

Adapun tujuan hidup yang ingin dicapai oleh seseorang tersebut antara lain dapat berupa: menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji, kesiapan biaya pendidikan anak, serta tersedianya dana pensiun di hari tua.

Manfaat dari perencanaan keuangan bisa dirasakan dengan adanya “arah dan arti” keputusan finansial seseorang.

Melalui pengelolaan keuangan, seseorang bisa mengerti bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan dirinya.

Dengan melihat setiap keputusan finansial sebagai bagian dari suatu keseluruhan, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya. Dia dapat lebih mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang tepat.

Perencanaan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan keuangan di masa kini dan masa depan.

Pada akhirnya nanti, seseorang berharap bisa mencapai tujuan akhir dari perencanaan keuangan yaitu kebebasan finansial (financial freedom), yang dapat diartikan: bebas dari utang, tersedianya arus penghasilan dari investasi yang telah dilakukannya, serta terproteksi secara finansial dari risiko apa pun yang mungkin terjadi.

Dalam menyusun perencanaan keuangan, seseorang akan dipengaruhi oleh kondisi (live event) yang sedang dialaminya, sehingga dengan demikian perencanaan keuangan akan bersifat spesifik.

Perencanaan keuangan juga merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan bersifat dinamis. Pada suatu saat, rencana tersebut dapat memerlukan penyesuaian.

Berikut merupakan beberapa kondisi atau kejadian yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan seseorang:

1. Status perkawinannya (belum menikah atau sudah menikah).

2. Kondisi pekerjaan (sudah memiliki pekerjaan tetap atau belum).

3. Usianya (umur yang semakin bertambah).

4. Kondisi keluarganya (jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan).

5. Kondisi perekonomian nasional (kemudahan dalam mencari pekerjaan dan penghasilan).

6. Tingkat pendidikannya (tingkat pendidikan mempengaruhi penghasilan).

7. Kondisi kesehatannya (mempengaruhi biaya dan kelangsungan dari pendapatan).

Perubahan pada salah satu atau beberapa kondisi di atas dapat mempengaruhi perencanaan keuangan yang sudah dibuat seseorang atau keluarga, sehingga seringkali perencanaan keuangan seseorang harus disusun kembali (bersifat dinamis). (art)

Angger Dimas saat berada di makam Dante

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

Angger Dimas mengungkap alasan memakamkan jenazah Tri Rahayu di dekat makam sang buah hati, Dante.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024