Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit di Eropa, Ini Langkah RI

Taman Nasional Tesso Nilo dirambah jadi kebun kelapa sawit
Sumber :
  • Antara/ Iskandar
VIVAnews
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
- Pemerintah RI tidak tinggal diam melihat gencarnya kampanye hitam yang dilancarkan oleh beberapa negara Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit Indonesia. KBRI Brussel membuat sebuah video animasi berjudul "Protect Paradise for All: an Animation on Anti Palm Oil Dirty Secret" yang bertujuan untuk menangkis kampanye hitam tentang sawit produksi Indonesia.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Informasi ini tertuang dalam siaran pers yang diterima oleh
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
VIVAnews dari Pejabat Konselur Informasi dan Sosial Budaya KBRI Brussel, Riaz J. P. Saehu, pada Kamis, 15 Mei 2014. Dalam video berdurasi 4 menit 26 detik itu, dipaparkan beberapa fakta mengenai produksi minyak sayur yang terbuat dari kelapa sawit. Lihat video animasi di sini


"Untuk bisa membuat minyak sayur, kelapa sawit membutuhkan lahan seluas 9 juta hektar. Area ini lebih sedikit dibandingkan lokasi penanaman bunga matahari yang memerlukan 12 juta hektar lahan," ujar narator dalam video itu.


Fakta lainnya, baik kelapa sawit dan bunga matahari sama-sama tumbuhan dan berjenis monokultur.


"Namun, kendati keduanya juga menyerap gas CO2, tetapi faktanya kelapa sawit jauh lebih banyak menyerap gas tersebut dibandingkan bunga matahari," katanya.


Hal lainnya yang diungkap yaitu Uni Eropa kerap menuduh dengan menanam kelapa sawit maka dapat menciptakan efek gas rumah kaca.


"Pada kenyataannya, emisi per kapita yang dimiliki Indonesia 1,8 ton metrik sementara Uni Eropa memiliki 7,5 ton metrik. Mereka tahu hal itu, tetapi mereka tidak peduli," kata si narator.


Sementara alasan itulah yang kerap dijadikan tameng untuk mengklaim kelapa sawit buatan Indonesia tidak ramah lingkungan. Alhasil Uni Eropa meminta Indonesia menghentikan ekspor produk kelapa sawitnya ke sana.


Apabila tidak dipatuhi maka akan dikenai tarif Anti Dumping sebesar 178,85 Euro atau Rp2,8 juta per ton. Akibatnya, ujar Riaz, terdapat penurunan drastis ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa dari 1,2 juta ton tahun 2012 menjadi 387 ribu ton di tahun 2013. Terdapat penurunan hingga 66 persen.


Serangan proteksionisme semacam ini terhadap Indonesia jumlahnya sangat besar. Berdasarkan data dari Global Trade Alert, Indonesia telah terkena dampak dari 734 kebijakan proteksionis yang dilakukan oleh mitra dagang RI di dunia.


Oleh sebab itu, lanjut Riaz, animasi tersebut merupakan salah satu upaya dari KBRI Brussel untuk memberikan informasi yang seimbang kepada publik. Dubes RI untuk Belgia dan Uni Eropa, Arif Havas Oergroseno, berharap video itu bisa disaksikan secara luas.


"Tujuan akhirnya yakni RI dapat melindungi kepentingan Indonesia, terutama petani kecil sawit yang hanya memiliki lahan 0,5 hingga dua hektar saja," ujar Havas.


Di Belgia kampanye anti sawit banyak ditemukan di sektor makanan dengan menggunakan isu dampak negatif kesehatan dan lingkungan hidup. Di beberapa supermarket, banyak ditemukan beberapa produk yang menggunakan label anti sawit seperti tidak terkanduing minyak kelapa sawit, nol persen minyak sawit, dan bebas minyak sawit.


Menurut data Kementerian Perdagangan, RI adalah pemasok utama kebutuhan kelapa sawit mentah (CPO) ke Eropa. Setiap tahun rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya