- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews - PT Suzuki Indomobil Motor menyatakan telah mengekspor produk kendaraannya, baik roda dua maupun roda empat. Antara lain ekspor kendaraan roda empat diawali dalam bentuk rangkaian terpisah (completely knocked down/CKD) ke Malaysia.
Executive Vice President of Suzuki Motor Corp, Toshihiro Suzuki, Kamis, 5 Juni 2014, menjelaskan bahwa perusahaan ini telah mengekspor kendaraan roda empat dan roda dua ke negara-negara luar, baik dalam bentuk CKD maupun dalam bentuk utuh atau completely built-up (CBU).
Untuk kendaraan roda empat, menurut dia, Suzuki Indomobil Motor telah mengekspor Grand Vitara, Swift, SX4, Ertiga, dan APV. Ekspor kendaraan roda empat diawali dengan mobil bentuk CKD ke Malaysia pada 1993.
Pada 2005, Suzuki Indomobil Motor mengekspor produk MPV, yaitu Suzuki APV, yang dalam bentuk CBU ke 84 negara. Adapun produknya jenis Ertiga diekspor dari Indonesia sejak 2013.
"Ertiga buatan Indonesia diekspor ke Thailand sejak Mei 2013. Mulai 2014, diekspor ke Brunei," kata Suzuki.
Pada tahun ini, Suzuki juga mengekspor produk mobil berbiaya rendah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC), yaitu Karimun Wagon R, ke Pakistan.
Ekspor sepeda motor Suzuki dari Indonesia dimulai pada tahun 1994 ke Vietnam. Kemudian berkembang dengan memasok sepeda motor ke Thailand, Filipina, Kamboja, Jepang, Tiongkok, dan Kolombia. Produk-produk roda dua yang diekspor antara lain Satria FU 150, Nex, Let's, dan Smash Titan. Ada rencana juga untuk mengekspor Satria FU ke Myanmar.
Pada 2013, Suzuki telah menjual 26.533 unit kendaraan roda empat dan 114.335 unit kendaraan roda dua dengan pendapatan Rp3,16 triliun. Total pendapatan dari eskpor komponen sebesar Rp161 miliar. Sementara itu, Karimun Wagon R yang diluncurkan sejak November 2013 hingga Mei 2014 telah terjual 13.702 unit. (umi)