PPA Bakal Sibuk Tangani Restrukturisasi BUMN

VIVAnews - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tahun ini bakal bertambah sibuk menangani proses restukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, dari 14 perusahaan pelat merah yang sudah masuk dalam daftar, pemerintah menambah tiga lagi BUMN untuk direstukturisasi.

"Kalau melihat jumlah portofolio perusahaan yang direstukturisasi, dana Rp 1,5 triliun tidak cukup," ujar Sekretaris Perusahaan PPA Renny Rorong, usai penandatangan nota kesepahaman antara PPA dan PT Pertamina di Gedung Kementrian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 21 April 2009.

Renny menuturkan, perusahaan saat ini hanya memiliki dana sekitar Rp 1,5 triliun yang diperoleh dari suntikan dana pemerintah, sehingga diharapkan pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), PPA akan memperoleh tambahan dana sekitar Rp 1 triliun.

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

"Dana tersebut sebetulnya tidak cukup, kami akan berupaya mencari dana dari proyek-proyek restrukturisasi yang kami kerjakan," ujar dia. 

Restukturisasi Waskita
Menurut Renny, penugasan terakhir yang diterima oleh PPA dari Menteri Negara (Menneg) BUMN adalah restrukturisasi PT Waskita Karya Tbk.

Kementerian memerintahkan perusahaan untuk melakukan kajian pilihan restrukturisasi terbaik untuk perusahaan konstruksi tersebut. "Perintahnya baru diterima pekan lalu, kami masih harus menunjuk konsultan," kata dia.

Dia menambahkan, proses pembahasan restrukturisasi Waskita belum bisa diketahui kapan selesai, karena kecepatan penyelesaian tergantung dari seberapa cepat perusahaan memberikan informasi dan data yang dibutuhkan.

Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

Selain itu, keputusan pilihan penyelesaian restrukturisasi juga mesti diputuskan dalam Tim Restrukturisasi yang beranggotakan Menneg BUMN, Menteri Keuangan, dan menteri teknis terkait.

Ketum PSSI, Erick Thohir

PSSI Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor Bhayangkara FC Vs Persik

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buka suara terkait adanya dugaan match fixing atau pengaturan skor yang terjadi di laga antara Bhayangkara FC lawan Persik Kediri

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024