Petani Garam Masih Pakai Cara Tradisional, Produksi Anjlok

Petani garam sedang memanen hasilnya di Rembang, beberapa waktu lalu.
Sumber :

VIVAnews - Sebagian besar petambak garam di Rembang, Jawa Tengah, enggan menggunakan sistem membran dalam memproduksi garam.

Mereka masih tetap mengandalkan cara-cara tradisional, sehingga sulit meningkatkan hasil panen. Akibatnya, hasil produksi garam di Rembang terus mengalami penurunan.

Tambak garam di Kabupaten Rembang, luasnya mencapai 1.500 hektare. Hampir 90 persen saat ini masih menerapkan sistem lama, mulai dari pengolahan lahan, meratakan, mengalirkan air laut untuk bahan membuat garam, dan kemudian baru panen.

Padahal, pemerintah gencar menyosialisasikan produksi garam dengan sistem membran atau memberikan dasar plastik pada tambak.

Buruh garap kemudian tidak perlu mengolah dan meratakan lahan. Mereka tinggal memasok air laut, kualitas garam juga akan lebih bagus.

Petambak di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori misalnya. Mulyono, petani garam di desa itu, pada Kamis 12 Juni 2014, mengatakan enggan berspekulasi karena khawatir hasilnya akan anjlok. Selain itu, petani belum mempunyai modal dan pengetahuan yang cukup.

Adapun, jumlah produksi garam di Kabupaten Rembang terus menurun selama dua tahun terakhir. Pada 2012, produksi garam mencapai 186 juta ton, tetapi pada 2013 anjlok menjadi 107 juta ton.

Pemerintah pada tahun ini mengucurkan dana Rp2 miliar melalui program pemberdayaan usaha garam rakyat, untuk mengembangkan sistem membran.

Dengan sistem pengolahan tambak garam yang baru tersebut, diharapkan hasil produksi garam akan meningkat.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

(antv/Abdul Rohim/art)

VinFast VF e34

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

VinFast sebagai perusahaan otomotif asal Vietnam, secara resmi meluncurkan kehadirannya di Indonesia dengan membawa angin segar bagi industri otomotif Tanah Air. Hanya da

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024