"Tol Laut Joko Widodo Tak Orisinil, Tapi Bagus"

Debat Calon Presiden sesi ke 2
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS
- Salah satu tokoh perencanaan kota di Indonesia, Wicaksono Sarosa mengapresiasi calon presiden Joko Widodo yang mengangkat kembali konsep "Tol Laut".

Siap-siap Angkat Kaki dari Manchester United

Dalam debat terbuka dan disiarkan di televisi secara langsung pada 15 Juni 2014 itu, Joko Widodo menyatakan Tol Laut ini perlu dibangun demi mengatasi masalah jalur distribusi logistik seluruh daerah di Indonesia.
No Indonesian Victims in the Baltimore Bridge Collapse Incident


Konsep Tol Laut ini diharapkan segera diwujudkan apabila Joko Widodo terpilih menjadi Presiden untuk periode lima tahun mendatang. "Walau idenya tidak orisinal, tapi itu bagus untuk diangkat lagi," ujar Wicaksono di Jakarta, 23 Juni 2014.


Wicaksono yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan ini menambahkan, konsep Tol Laut yang dicetuskan Joko Widodo mirip dengan konsep Pendulum Nusantara yang digagas oleh PT Pelabuhan Indonesia II.


Menurut Wicaksono, harga Jeruk Medan bisa lebih mahal dibandingkan dengan harga Jeruk Mandarin disebabkan biaya pengangkutannya begitu tinggi. Selain itu, jumlah barang juga turut mempengaruhi harga menjadi mahal.


"Kalau volumenya kecil, biaya angkutnya jadi lebih mahal," kata Wicaksono.

Jika Tol Laut ini bisa diwujudkan, dia berharap dibarengi pengembangan industri di wilayah timur Indonesia. Selain itu, sentra-sentra perekonomian dan pusat-pusat pembangunan yang baru mesti diperbanyak.


"Ilmu regional development mengatakan, itu (pembangunan) tersebar," kata Wicaksono.


Dengan kawasan industri yang tumbuh dan menyebar, tingkat produktivitas daerah pun bisa semakin meningkat. "Produktivitas kota lebih tinggi daripada desa karena banyak sektor yang memiliki spesialisasi saling bertemu," kata Wicaksono. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya