Pasar Saham Asia Ikuti Pelemahan di Wall Street

Pialang di Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Tradisi Seba Baduy, 1.500 Masyarakat Baduy Menuju Pendopo Gubernur Banten
- Pasar saham Asia melemah pada awal perdagangan Jumat 27 Juni 2014, menyusul kemerosotan indeks utama Wall Street pada penutupan Kamis waktu setempat.

Rizky Billar Dituding Selingkuh oleh Akun Fans Lesti Kejora, Langsung Beri Teguran Hukum

Seperti diberitakan
Upacara Sagara Kerthi Adat Bali Dapat Pujian dari Delegasi: Ini Luar Biasa
CNBC , Jumat 27 Juni 2014, dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun TV semalam, James Bullard, Kepala Federal Reserve St. Louis yang merupakan anggota non-voting Federal Open Market Committee, mengatakan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve bisa terjadi lebih cepat dari yang diharapkan pasar, yakni pada kuartal pertama 2015.


Sentimen negatif lainnya, adalah data yang menunjukkan bahwa belanja konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada Mei, sehingga menyebabkan banyak ekonom menurunkan estimasi angka pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini.


Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini tergelincir 0,2 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini dibuka lebih rendah. Padahal, data harga konsumen inti pada Mei menunjukkan pertumbuhan tercepat sejak 1982. Nilai tukar yen terhadap dolar AS melemah ke level terendah dalam seminggu.


Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney sedikit berubah dari penutupan perdagangan Kamis, setelah Asisten Gubernur Reserve Bank of Australia mengatakan tidak ada tanda-tanda penggelembungan kredit spekulatif pada harga rumah domestik.


Saham sektor pertambangan kembali menguat setelah harga bijih besi naik di atas US$95 per ton, atau pemulihan harga dari minggu lalu melemah ke level terendah dalam 21 bulan. Saham Fortescue Metals naik lebih dari 1 persen, sementara saham Atlas Iron melonjak lebih dari 2 persen.


Adapun indeks Kospi di bursa Seoul melemah 0,3 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini melemah setelah sebelumnya berakhir di level tertinggi dalam satu pekan terakhir. Data output industri pada Mei jauh di bawah harapan pasar sebelumnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya