Rupiah Menguat Usai Pilpres, Ini Kata Bank Indonesia

Ilustrasi nilai tukar rupiah
Sumber :
  • Antara

VIVAnews – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, menguat usai Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Kurs tengah BI pada Kamis kemarin, 10 Juli 2014, rupiah berada di angka Rp11.549 per dolar AS.

Kurs tengah itu cenderung menguat dibandingkan dengan nilai kurs tengah pada hari sebelumnya, Rabu, yang berada di kisaran Rp11.695 per dolar AS dan Selasa yang berada di kisaran Rp11.787 per dolar AS.

"Rupiah menguat karena ada inflow (arus dana masuk)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.

Namun, Tirta enggan berkomentar ketika ditanya apakah penguatan rupiah ini disebabkan oleh mayoritas hasil hitung cepat, quick count Pilpres 2014. "Saya tidak bisa berkomentar tentang quick count. Bisa saja rupiah menguat, karena faktor lain," kata dia.

Sebelumnya, BI menyebut tekanan depresiasi terhadap nilai tukar rupiah meningkat pada Juni 2014. Rata-rata rupiah melemah 3,03 persen month to month (mtm) dari bulan sebelumnya, menjadi Rp11.892 per dolar AS.

Secara point to point (ptp), rupiah melemah sebesar 1,52 persen dan ditutup pada Rp11.855 per dolar AS.

Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2024, Sagitarius: Hubungan dengan Kekasih Tidak Sehat Hari Ini

"Di samping itu, ini akibat berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global dan defisit neraca perdagangan pada April 2014. Pergerakan nilai tukar juga dipengaruhi perilaku investor yang menunggu hasil Pilpres 2014," kata Tirta sebelum Pilpres. (asp)

Krisis Gaza Makin Dalam Saat Kuburan Massal Ditemukan di Gaza

340 Mayat Ditemukan di Rumah Sakit Gaza yang Hancur, PBB Menuntut Penyelidikan Independen

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa 23 April 2024 menyerukan penyelidikan internasional terhadap laporan kuburan massal di dua rumah sakit Gaza yang hancur

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024