Ambisi Pemerintah India Ciptakan 100 Smart City

Smart City
Sumber :
  • CNN
VIVAnews
Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
- Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan sebuah rencana ambisius India untuk mengembangkan daerah perkotaan.
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Menurut Modi, seperti dilansir
Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim
CNN , Senin 21 Juli 2014, India akan membangun 100 smart city , yakni kota yang dilengkapi dengan kemampuan komunikasi berteknologi tinggi.

"Kota-kota di masa lalu dibangun di tepi sungai. Saat ini, kota dibangun di sepanjang jalan raya. Tetapi, di masa depan, kota dibangun berdasarkan ketersediaan jaringan serat optik dan infrastruktur," ungkapnya.

Modi menjelaskan, membangun kota-kota baru itu adalah cara untuk menanggulangi pesatnya populasi penduduk di negaranya. Selain itu, menjadi upaya untuk bersaing dengan Tiongkok yang sudah lebih dulu membuat smart city dengan kebijakan negara itu.

Pekan lalu, Modi memaparkan bahwa pemerintah telah menyiapkan investasi senilai US$1,2 miliar untuk membangun
smart city
tersebut. Dana tersebut didapat dari investasi swasta dan luar negeri.


Benarkah proyek pembangunan kota terbesar di India ini bakal terwujud? Beberapa meragukan langkah India ini, karena saat ini masih banyak penduduk India yang hidup tanpa infrastruktur dasar.


Menurut catatan Modi, telah ada beberapa proyek
smart city
, termasuk di negara bagian Gujarat, yang lebih memfokuskan pada kelas menengah.


Mengapa dinamakan smart city?


Meskipun tidak ada definisi tunggal dari
smart city,
istilah umumnya mengacu pada kota-kota yang menggunakan teknologi informasi untuk memecahkan masalah perkotaan.


Misalnya, sensor pemantauan air, penggunaan teknologi, arus lalu lintas, kamera keamanan, dan pengiriman data yang langsung ke pejabat perkotaan.


Atau aplikasi yang akan membantu warga menavigasi lalu lintas, laporan jalan berlubang, atau pemilihan suara. Atau bisa juga pengumpulan sampah secara otomatis.


Kota yang saat ini memang sudah bisa dipasang teknologi
smart city
, tetapi
smart city
benar-benar dirancang dan dibangun dari awal.


Karena,
smart city
memiliki detail yang direncanakan sejak awal, ini memungkinkan pemerintah setempat untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan, seperti kepadatan penduduk, atau polusi kota.


Rahul Sharma,
Executive Director Global Business Services
IBM India, mengatakan, India memiliki kesempatan yang fantastis untuk bisa keluar dari belenggu permasalahan teknologi.


India bukan satu-satunya negara yang akan melompat membangun
smart city
. Kota-kota baru yang bermunculan di negara-negara seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Tiongkok telah mengumumkan dana investasi sebesar US$8 miliar untuk membangun teknologi
smart city
tahun ini.


Bantuan dari luar negeri

Modi belum merilis secara spesifik terkait kapan
smart city
akan dibangun dan di mana lokasinya.


Namun, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan India, Venkaiah Naidu, mengatakan, target 100
smart city
itu di antaranya, mencakup kota-kota yang sudah berkembang saat ini yang akan ditingkatkan dengan infrastruktur teknologi tinggi, serta membangun pusat-pusat kota baru.


Sejumlah kota yang sedang dikembangkan, seperti koridor antara New Delhi dan Mumbai, yang merupakan kota pusat politik dan bisnis di India.


Perencana akan membangun zona industri berteknologi tinggi dengan bantuan angkutan utama yang akan mencakup enam negara.


Kota-kota itu direncanakan memiliki kelonggaran peraturan, mengurangi pajak, dan memudahkan perusahaan asing masuk untuk berinvestasi.


Dana investasi pembangunan
smart city
tersebut mungkin diperoleh dari pengembang swasta dan luar negeri. Misalnya, investasi sebesar US$100 miliar untuk membangun koridor Delhi-Mumbai, di mana 26 persen berasal dari Jepang.


Saat Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam mengunjungi India awal tahun ini, juga mengutarakan minatnya untuk membangun satu
smart city
. Selain itu, pada pekan lalu, kunjungan Kanselir Inggris, George Osborne memperbesar batas kredit menjadi 1 miliar poundsterling untuk membantu perusahaan Inggris yang akan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur India.


Sementara itu, penduduk India diproyeksikan tumbuh dari 340 juta pada 2008 menjadi 590 juta pada 2030. Hal itu didasarkan pada survei McKinsey and Company. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya