Intiland Kembangkan Proyek Superblok

Ilustrasi pembangunan rumah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk akan mengembangkan proyek superblok mixed-use. Proyek itu dinilai akan menjadi salah satu pilar pertumbuhan Intiland di masa depan.

Menurut Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland, manajemen menilai penerapan strategi untuk fokus di proyek-proyek skala besar dan jangka panjang, terbukti efektif untuk meningkatkan kinerja perseroan.

"Selain South Quarter, perseroan mengembangkan sejumlah proyek superblok mixed-use lainnya di Jakarta dan Surabaya," ujar Archied seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa 22 Juli 2014.

Proyek-proyek tersebut yaitu kawasan terpadu Aeropolis di dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dan Praxis di kawasan pusat bisnis Surabaya. Dalam waktu dekat perseroan juga akan memulai pembangunan Spazio Tower di Surabaya.

“Penyelesaian proyek-proyek baru yang memiliki beragam fungsi seperti ruang perkantoran, apartemen, dan fasilitas ritel pendukung, akan mendorong meningkatnya kinerja secara signifikan. Segmen ini mampu memberikan sumber pendapatan dari penjualan maupun sewa,” kata Archied.

Ia mengakui, kontribusi pendapatan berkelanjutan nilainya belum terlalu besar. Hal ini terutama karena pendapatan dari pengembangan meningkat pesat seiring pengembangan proyek-proyek baru.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita Minta Rp100 Juta Ditangkap

Pada semester I-2014 membukukan laba bersih Rp199,9 miliar, atau naik 42,3 persen dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp140,5 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan, perseroan mencatatkan pendapatan usaha Rp854,8 miliar, atau meningkat 11,8 persen dibandingkan periode sama 2013 sebesar Rp764,9 miliar. Laba usaha juga meningkat 14,2 persen menjadi Rp286,2 miliar.

“Kami barharap iklim usaha properti akan membaik pada paruh kedua tahun ini, sehingga mampu mencapai proyeksi hasil kinerja yang ditargetkan,” kata Archied.

Membaiknya kinerja perseroan, menurut dia, ditopang oleh meningkatnya pendapatan dari seluruh segmen usaha, yaitu pengembangan superblok, hunian, kawasan industri maupun investasi properti.

Dia menjelaskan, dilihat dari jenis sumbernya, perseroan membukukan pendapatan dari pengembangan (development income) sebesar Rp775,8 miliar, atau 90,8 persen, dari total pendapatan usaha. Jumlah ini meningkat 12,8 persen dari hasil perolehan pada periode yang sama 2013.

Pendapatan berkelanjutan (recurring income) tercatat memberikan kontribusi Rp78,9 miliar atau 9,2 persen. Pendapatan berkelanjutan berasal dari segmen investasi properti, antara lain dari penyewaan ruang perkantoran, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, rumah sakit, dan jaringan hotel Intiwhiz.

Ditinjau dari segmen usahanya, pengembangan superblok mixed-use menjadi kontributor pendapatan terbesar mencapai Rp302,8 miliar atau 35,4 persen.

Pengembangan kawasan bisnis South Quarter di Jakarta Selatan tercatat memberikan kontribusi pendapatan terbesar, mencapai Rp241,1 miliar, atau 28,2 persen. (art)

Frislly Herlind

Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini

Diakui Frislly, dirinya sempat mengalami memar-memar saat proses latihan action, namun ia tidak merasakan sakit sama sekali.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024