VIVAnews - Direktur Jaringan dan Layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Suprayanto Suprajarto, mengatakan perseroan berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) cukup tinggi.
Per akhir triwulan II-2014, DPK BRI mencapai Rp488,45 triliun, atau tumbuh 11,27 persen year on year, dengan kontribusi sumber dana murah atau CASA yang tetap dapat dijaga di level 57,3 persen.
"Tidak hanya itu, pertumbuhan tabungan BRI masih lebih tinggi bila dibanding dengan rata-rata industri, yaitu 14,49 persen berbanding 10,12 persen," ujarnya di gedung BRI, Selasa, 22 Juli 2014.
Suprayanto melanjutkan, konsistensi BRI dalam mempertahankan pertumbuhan bisnisnya juga tercermin dari fee based income, yang meningkat sebesar 20,8 persen secara year on year.
Pertumbuhan fee based income tertinggi berasal dari transaksi e-banking sebesar 55,9 persen year on year, begitu pula porsinya yang naik dari 12,5 persen menjadi 16,1 persen.
"Kinerja e-banking BRI yang terus meningkat didukung oleh peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi, dan volume transaksi pada ATM, SMS banking, dan Internet Banking BRI," imbuhnya.
Dari sisi pengguna, lanjutnya, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 45,6 persen year on year dari 18 juta menjadi 27,3 juta di triwulan II tahun ini.
Sedangkan jumlah pengguna SMS banking pada triwilan dua tahun lalu tercatat sebanyak 4,28 juta, meningkat 74,2 persen menjadi 7,46 juta pada triwulan dua tahun ini.
Sementara itu, untuk jumlah pengguna internet Banking BRI naik 156,7 persen year on year, dari 640 ribu menjadi 1,64 juta. (asp)