Investasi Cetak Rekor, Penyerapan Tenaga Kerja Tak Maksimal

Jelang Ramadan, Kebutuhan Uang Kartal Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi
- Triwulan II-2014, realisasi investasi mencetak rekor tertinggi, penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan dari laju investasi tersebut sebanyak 350.803 pekerja baru.

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar,  Kamis 24 Juli 2014, mengungkapkan bahwa dari total tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 82.250 orang dan dari proyek-proyek investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 268.553 orang.
Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas Bawa Bungkusan Pakaian Bekas di Trotoar Margonda


"Kondisi ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang baik terhadap stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia," ujarnya, saat ditemui di kantornya.


Dia memaparkan, realisasi PMDN sebesar Rp38,2 triliun diklasifikasikan berdasarkan lima sektor usaha antara lain, terbesar masuk di proyek listrik, gas dan air Rp17,1 triliun, industri makanan Rp4,9 triliun, tanaman pangan dan perkebunan Rp4,2 triliun, konstruksi Rp2,6 triliun, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi Rp2,5 triliun.


"Kontribusi industri sebesar Rp12,1 triliun, atau 31,7 persen dari total PMDN," ungkapnya.


Sementara itu, dari total PMA pada triwulan II sebesar Rp78 triliun, didominasi oleh lima negara yaitu Singapura sebesar US$2,1 milira, Malaysia US$0,6 miliar, Jepang sebesar US$0,6 miliar, Inggris 0,6 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$0,54 miliar.


Jika dibandingkan triwulan sebelumnya, terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja dari 260.156 orang menjadi 350.803 orang pada triwulan II. Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah itu turun drastis, yakni sebanyak 626.376 orang.


Padahal, realisasi investasanya jauh di atas yaitu, triwulan II-2013 sebesar Rp99,8 triliun, pada periode yang sama tahun ini sebesar Rp116,2 triliun.


"Ini memang, kami melihatnya iklim dan kondisi ketenaga kerjaan kita belum membaik," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya