Laba VIVA Melonjak 202 Persen

Public Expose VIVA Group, Anindya Bakrie
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) selama semester I-2014 meraih laba bersih Rp84,32 miliar. Perolehan laba itu melonjak 202,5 persen dibandingkan periode sama 2013.

Selama periode ini, pendapatan VIVA mencapai Rp1,06 triliun, atau tumbuh 46,7 persen dibanding periode sama 2013 sebesar Rp721,77 miliar. Adapun EBITDA perseroan naik 52,8 persen menjadi Rp353,02 miliar.

Direktur Utama VIVA, Anindya N. Bakrie, menjelaskan, pertumbuhan bisnis anak perusahaan di sektor televisi melalui tvOne dan ANTV menjadi katalis utama yang menjadikan kinerja VIVA selama semester I-2014 semakin menguat, dan berhasil melanjutkan tren pertumbuhan positif yang telah dicapai sebelumnya.

"Kami bersyukur bahwa meningkatnya rating tvOne sebagai TV berita nomor satu dan masuknya ANTV sebagai media tier satu untuk Free to Air (FTA) TV nasional, juga diikuti oleh peningkatan pendapatan yang signifikan. Dengan fundamental bisnis yang semakin solid, kami optimistis target bisnis VIVA tahun ini dapat terpenuhi," kata Anindya N. Bakrie, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 25 Juli 2014.

Anindya menambahkan, dengan masih panjangnya tahun politik seperti sekarang yang akan bertahan hingga Oktober, disusul pergantian pemerintahan, pengumuman kabinet baru, kinerja pemerintah dalam 100 hari pertama, dan mulainya pasar ASEAN, kebutuhan akan berita akan semakin tinggi.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

“Sebagai TV berita nomor 1, tvOne akan sangat diuntungkan dengan kondisi tersebut, sehingga rating bisa terus ditingkatkan,” tutur Anindya.

Direktur Keuangan VIVA, Sahid Mahudie, mengatakan, hingga akhir 2014, VIVA menargetkan pendapatan perseroan tumbuh di kisaran 25-30 persen dibandingkan 2013. Sementara itu, kenaikan laba bersih diproyeksikan berada di kisaran 15-20 persen. 

Meskipun persaingan di industri TV semakin ketat, VIVA optimistis target keuangan tahun ini akan terwujud. "Hasil yang telah dicapai sampai semester I-2014 sungguh luarbiasa dan kami optimistis akan mampu mempertahankan tren pertumbuhan ini sampai akhir tahun," jelas Sahid.

Sementara itu, Anindya juga kembali menegaskan bahwa fluktuasi yang terjadi pada saham VIVA di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu tidak berkaitan dengan kinerja dan prospek bisnis perseroan.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

"Fluktuasi harga saham di bursa sesungguhnya hal yang biasa. Kami tidak bisa mengendalikan pergerakan saham, karena hal itu di luar kendali perusahaan. Tetapi, kami yakin dengan fundamental yang solid dan strategi bisnis yang kuat, investor yang rasional akan melakukan keputusan investasi yang lebih baik," ujar Anindya.

Pada penutupan perdagangan Kamis 24 Juli, harga saham VIVA naik 9,57 persen ke level Rp229 per saham.

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Analis pasar modal dari Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan, tingkat kesehatan keuangan VIVA pada 2013 rata-rata berada pada level yang dinilai baik. Beberapa rasio yang menggambarkan kesehatan kinerja keuangan, terutama bila dikaitkan dengan utang yang dimiliki VIVA masih dapat dikategorikan baik dan tidak sampai dinilai sangat memberatkan operasional VIVA.

“Dengan mengasumsikan VIVA dapat menjaga pertumbuhan kinerja ke depannya dan komitmen dari manajemen yang kuat atas keberlangsungan operasional VIVA ke depannya, kami menilai manajemen akan dapat menjaga tingkat kesehatan VIVA ke depannya, sehingga operasional VIVA dapat berjalan dengan baik,” kata Reza.

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024