Menkeu: Berita Wikileaks Mengada-ada

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri
Sumber :
  • Biro Pers Istana/Abror Rizki

VIVAnews - Menteri Keuangan M Chatib Basri menegaskan dokumen yang dibocorkan Wikileaks terkait dugaan suap produksi uang plastik pada 1999 merupakan berita mengada-ada. Dalam dokumen tersebut, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri disebut- sebut.

Kepada VIVAnews, Chatib mengakui pada 1999 memang ada pencetakan uang sejumlah 550 juta lembar pecahan Rp100 ribu di Australia. Namun hal tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan Bank Indonesia (BI).

"Pencetakan mata uang merujuk kepada payung hukum UU Bank Indonesia dan diatur dalam Peraturan Bank Indonesia," ujarnya.

Dalam UU BI, kewenangan penuh untuk memproduksi uang yang beredarĀ  didasari oleh status kelembagaan BI yang independen sebagai bank central atau otoritas moneter di Indonesia.

Selain itu, menurutnya, jelas pada masa percetakan uang itu bukan masa kepemimpinan Presiden SBY ataupun Megawati. "Itu tidak seperti yang dituduhkan Wikileaks," tambahnya.

Mengenai alasan mengapa pada saat itu percetakan uang plastik harus dilakukan di Australia, dia mengaku tidak mengetahui lebih detail. "Silakan tanya BI," imbuhnya. (ita)

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Baca juga:

Netizen Soroti Ekspresi Ibu Chandrika Chika Usai Putrinya Ditangkap Narkoba: Bahagia Banget
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Dok. Istimewa)

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kerja sama di bidang transportasi dapat diandalkan dalam pertumbuhan investasi pembangunan Jakarta

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024