- VIVAnews/ Arie Dwi
VIVAnews - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberlakukan larangan penjualan solar bersubsidi di Jakarta Pusat mulai hari ini, Jumat, 1 Agustus 2014. Lalu, bagaimana kondisinya kini di SPBU Jakarta Pusat.
Pengelola suatu SPBU Cikini yang berkode 31.103.03, Rahmad Novizar, mengatakan pihaknya telah menerima sosialisasi dari BPH Migas sebelum Lebaran. Sosialisasi itu berupa selebaran surat edaran yang menyebutkan bahwa Pertamina tidak menjual solar bersubsidi di SPBU Jakarta Pusat per hari ini.
"Sebelum Lebaran sosialisasinya. Kalau nggak salah hari Sabtu pekan lalu," kata Rahmad kepada VIVAnews di SPBU Cikini, Jakarta.
Untuk itu, pihak SPBU pun telah memasang spanduk pemberitahuan bahwa mereka tak lagi menjual solar bersubsidi per hari ini pukul 00.00 WIB. Tak hanya itu, papan elektronik solar bersubsidi diganti dengan solar non subsidi yang harganya Rp12 ribuan per liter.
Beritahu Konsumen
Memang, lanjut Rahmad, masih ada lima unit kendaraan diesel yang mengantre untuk membeli solar. Karena di SPBU tersebut tak lagi menjual solar bersubsidi, pihaknya memberikan pengertian kepada konsumen dan memberikan selebaran surat edaran tersebut. Meskipun ada kekecewaan dari konsumen, Rahmad mengaku konsumennya memahami hal itu.
"Saya sosialisasikan pada konsumen. Saya kasih memonya juga," kata dia.
Rahmad menganjurkan agar kendaraan berbahan bakar solar itu pindah ke SPBU di daerah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. "Tapi, pembelian solar bersubsidi juga dibatasi dari jam 08.00 sampai 18.00," kata dia.
Sekadar informasi, Rahmad menjelaskan SPBU ini menjual 5 KL solar bersubsidi per harinya, Pertamax 9 KL, Pertamax Plus 1 KL, dan Premium bisa sampai 40-42 KL. "Pertamax Plus kecil karena peminatnya menengah ke atas," kata dia. (ren)
Yadea Hadirkan Motor Listrik Sport Fairing
Yadea Kemper RC, sebuah motor listrik sport touring full-fairing yang baru saja diluncurkan di EICMA 2023, siap menggemparkan dunia otomotif dengan desainnya yang menawan
