Dahlan: Ada Tiga Nama Calon Dirut Baru Pertamina

KPK minta bantuan Pertamina selidiki kasus Petral
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengaku telah mengantongi nama-nama calon pengganti Direktur utama PT Pertamina, Karen Agustiawan. Tapi, yang bisa memutuskan pengganti pemimpin perusahaan pelat merah itu adalah Presiden.

Kembali Beroperasi, Pabrik Roti di Gaza Diserbu Ratusan Warga Palestina hingga Antre Berjam-jam

Dahlan mengatakan, ada tiga nama calon pengganti Karen. Mereka berasal dari eksternal dan internal perusahaan. "Namanya ada, tapi belum bisa disebut," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 20 Agustus 2014.
Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160


Dia hanya bisa mengusulkan nama-nama tersebut kepada Presiden. Nantinya, Presiden yang akan menunjuk pengganti Karen.


"Untuk setingkat Pertamina, sebaiknya Bapak Presiden yang memutuskan, apakah presiden sekarang atau presiden yang besok diputuskan oleh MK (Mahkamah Konstitusi), untuk membuat keputusan. Saya hanya bertugas untuk mengusulkan," kata dia.


Seperti diketahui, pada Senin 18 Agustus 2014, Dahlan membuat pernyataan mengejutkan. Karen mundur dari jabatannya. Rencananya, mundurnya Karen akan berlaku efektif per 1 Oktober 2014. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Pertamina.


Vice President Corporate Communication
Pertamina, Ali Mundakir, mengungkapkan, pada 13 Agustus 2014, Karen Agustiawan telah menyampaikan surat pengunduran dirinya selaku direktur utama kepada perseroan dengan tembusan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham dalam RUPS, Dewan Komisaris, dan anggota Direksi.


Menurut Ali, pengunduran diri direktur utama perseroan tersebut lebih didasarkan pada alasan pribadi dan juga untuk proses regenerasi kepemimpinan di Pertamina.


"Ibu Karen Agustiawan sudah 6,5 tahun menduduki posisi sebagai direksi Pertamina, di mana 1 tahun di antaranya sebagai direktur Hulu dan kemudian selama 5,5 tahun sebagai direktur utama. Untuk itu, beliau menilai sekarang adalah saat yang tepat untuk mundur demi proses regenerasi kepemimpinan Pertamina," kata Ali di kantor Pertamina, Jakarta. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya