- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Anggota Komisi XI DPR RI, Ekcy Awal Mucharam pesimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah, atau redenominasi akan diselesaikan pada akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ditegaskannya, Kamis 21 Agustus 2014, karena hingga saat ini belum teragendakan pembahasan mengenai hal tersebut dengan pemerintah.
Padahal, menurut Ekcy, yang juga menjabat sebagai wakil ketua Panitia Khusus (Pansus), redenominasi itu seharusnya cepat dibahas karena amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Mata Uang.
"Sepertinya sudah tidak menjadi prioritas," ungkap Ekcy, saat ditemui di gedung DPR.
Dia mengatakan, jika tidak dibahas pada pemerintahan ini, harus diajukan kembali di pemerintahan baru dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional) 2015. Untuk itu, redenominasi ini diharapkan dapat segera diselesaikan dan diterapkan sesuai dengan kesepakatan.
"Kalau pemerintah baru tidak dorong pembahasan, kami akan dorong dari DPR untuk Prolegnas," tambahnya.
Terkait dengan pendalaman kebijakan ini, menurut Ekcy, pansus telah melakukan studi banding ke beberapa universitas di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebagian besar kalangan akademisi mendukung kebijakan ini.
DPR, kata dia, juga akan terus melakukan kajian mengenai hal ini. Nantinya, diharapkan pembahasannya dengan pemerintah dan BI dapat berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Marwanto, mengatakan, kajian mengenai kebijakan ini sudah dilakukan. Kementerian Keuangan akan berkoordinasi dengan BI, agar pembahasannya dengan DPR dapat segera dilakukan.
"Drafnya sudah ada, kemudian kami siapkan kembali dengan BI. Kami siapkan kapan pembahasannya, kan bahan-bahannya sudah ada," ungkapnya. (art)
Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Witan Sulaeman menegaskan Timnas Indonesia U-23 tidak akan gentar menghadapi Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
