- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan berfluktuatif dalam rentang konsolidasi. Ini menyusul naiknya kembali tensi geopolitik global, demikian hasil analisis pengamat.
"Indeks berpeluang menembus level 5.200 sebelum mengalami aksi ambil untung, menyusul sentimen negatif pasar saham kawasan dan global," kata analis dari First Asia Capital, David Nathanel Sutyanto kepada VIVAnews, Jumat, 29 Agustus 2014. "IHSG bergerak dalam kisaran support 5.145 dan resisten di 5.225," lanjut dia.
David menjelaskan, pada perdagangan kemarin pasar kembali memburu saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate seperti properti, industri manufaktur, dan perdagangan, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di sisa masa pemerintahannya yang tinggal dua bulan lagi.
"IHSG kemarin menguat terbatas 19,232 poin (0,37 persen) di 5.184,479. Pergerakan indeks kemarin tidak sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia yang umumnya terkoreksi," imbuhnya.
Dia menuturkan, kepastian tidak adanya kenaikan harga BBM dalam masa pemerintahan saat ini, membuat ancaman tekanan inflasi dan kenaikan bunga untuk sementara bisa diabaikan, sehingga tidak semakin memperburuk perekonomian nasional tahun ini.
Sementara itu, David menambahkan, Wall Street dan sejumlah bursa utama di zona Euro ditutup di teritori negatif.
"Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,25 persen dan 0,17 persen ditutup di 17079,57 dan 1996,74," tuturnya.
David juga menuturkan, pasar saham global kembali tertekan akibat konflik Rusia-Ukraina yang kembali memanas, setelah pemerintah pusat Ukraina menuduh militer Rusia telah menyerang Ukraina Timur. (ren)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
