Bangun Infrastruktur Pasar Modal Strategis, KSEI Gandeng Bank Mandiri

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVAnews - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk, terkait rencana pengembangan infrastruktur pasar modal dalam lima tahun ke depan.

Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe

Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi, Senin 1 September 2014, menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan inisiatif strategis KSEI yang fokus pada dua target, yaitu bagi pelaku pasar dan masyarakat umum yang menjadi investor.

Melalui kerja sama ini, menurut dia, investor dapat menggunakan jaringan e-channel Bank Mandiri untuk masuk ke fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), serta melakukan cek saldo Rekening Dana Nasabah (RDN) dan saldo efek nasabah di KSEI.
 
Untuk mengantisipasi perkembangan di pasar internasional, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan pada 2015, diperlukan strategi pengembangan yang dapat menjawab kebutuhan pasar akan ketersediaan infrastruktur yang secara efisien dapat mendukung perkembangannya ke depan.

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

"Pasar modal Indonesia diharapkan dapat berkembang cepat," ujar Heri di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. 

Ia melanjutkan, pengembangan infrastruktur hingga menjangkau pelosok wilayah Indonesia amat diperlukan, agar terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah

Dengan demikian, diharapkan semakin banyak investor lokal yang terlibat di pasar modal. Sinergi dengan perbankan diharapkan bisa menjadi solusi.

"Karena, pengembangan infratruktur ini memerlukan investasi yang sangat besar dan akan memakan waktu sangat lama bila dilakukan sendiri oleh industri pasar modal," katanya.

Pada tahap awal, kerja sama ini akan diawali dengan pengembangan Fasilitas AKSes melalui ATM yang dijadwalkan dapat digunakan pada Oktober 2014, kemudian dilanjutkan dengan jaringan internet banking dan mobile banking.

Berdasarkan data KSEI, saat ini, masih sekitar 60 persen dari total nilai efek yang diperdagangkan di BEI dimiliki oleh investor asing. Dari sisi jumlah, saat ini juga baru tercatat sekitar 330 ribu warga Indonesia yang menjadi investor di pasar modal dan tercatat memiliki Sub Rekening Efek di KSEI, atau kurang dari 1 persen dari total sekitar 230 juta rakyat Indonesia.

Sementara itu, Direktur Treasury, Financial Institution & Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menjelaskan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat mendukung bisnis perseroan di segmen retail banking serta memenuhi kebutuhan masyarakat atas kenyamanan bertransaksi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya