Ini Penyebab Jokowi Efek Gagal Dongkrak Rupiah

Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana
VIVAnews
Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah
- Pengamat Ekonomi Tony Prasetyono, mengatakan bahwa efek Joko Widodo telah gagal menguatkan nilai tukar rupiah. Meskipun, sebenarnya Jokowi memiliki dampak untuk menaikkan nilai rupiah pada saat dia mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada 14 Maret 2014.

Viral Seorang Pilot Lamar Pramugari di Dalam Sebuah Penerbangan

Namun, efek Jokowi ini bisa ditekan oleh efek Janet Yalen. Janet adalah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat, di mana pada tanggal itu pula, dia mengumumkan kenaikan suku bunga. Sehingga, masyarakat, termasuk orang Indonesia memilih untuk menyimpan dollar AS.
Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga


"Itu membuat rupiah melemah," kata Tony, di Jalan Cemara, Jakarta, Senin 1 September 2014.


Penyebab kedua gagalnya Jokowi
effect
adalah karena pemilihan umum, baik legislatif maupun presiden sangat menegangkan. "Kita kehilangan momentum, karena pemilu sangat menegangkan," ujar dia.


Sementara itu, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga tidak terlalu berpengaruh pada pasar.


"Kita harap, Jokowi
effect
bisa terjadi pada 20 Oktoner 2014 nanti, ditambah kabinet yang baik. Diharapkan, hari itu juga, atau besoknya rupiah bisa langsung menguat," ujar dia.


Adapun, 20 Oktober adalah hari di mana Jokowi dan Jusuf Kalla dilantik menjadi presiden dan wakiul presiden terpilih. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya