- ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVAnews - Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menargetkan pertumbuhan ekonomi enam persen di tahun pertama pemerintahannya.
Menurut Deputi Tim Transisi, Hasto Kristianto, target itu sangat realistis dilakukan pada 2015. "Pertumbuhan ekonomi makro 5,8 sampai 6,2 persen, kita tetap ambil realistis di 5,8 sampai 6 persen," kata dia di Posko Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta, Senin 1 September 2014.
Menurut dia, target ini bisa tercapai karena akan dilakukan optimalisasi penerimaan perpajakan. Namun, memang harus ada yang diwaspadai, misalnya bagaimana menghadapi ketegangan global, di mana perekonomian Amerika Serikat semakin baik.
"Ini ancaman bagi stabilitas makro kita, meskipun dengan adanya daya beli, peluang ekspor kita juga meningkat di Amerika. Kita cari keseimbangan baru, kursnya berapa kan harus bertahap," kata dia.
Sementara itu, kenaikan nilai rupiah ditargetkan mencapai Rp11.600 sampai Rp11.800. "Yang penting inflasi, BI rate. Supaya ada ekspektasi BI rate, harus ada kebijakan yang mesti hati-hati. Kita akan lihat dulu, simulasi," ujar dia. (asp)