Pengusaha Optimistis Industri Baja Nasional Bisa Tumbuh

Pekerja mengontrol produk baja batangan
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman

VIVAnews - Direktur Eksekutif Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA), Hidajat Triseputro, optimistis harga baja dunia bisa kembali naik.

Namun, IISIA meminta pemerintah melakukan kebijakan yang mendukung industri baja nasional, antara lain larangan terbatas (lartas) impor baja dan mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

“Dengan regulasi yang tepat dari pemerintah dan dukungan dari pemerintahan baru untuk pembangunan infrastruktur, kami optimistis industri baja nasional bisa tumbuh sesuai keinginan pemerintah,” kata Hidayat, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin 1 September 2014.

Menurut Hidayat, pemberlakuan lartas impor baja melalui Permendag No. 28/MDAG/PER/6/2014 tentang Ketentuan Impor Baja Paduan, dapat mengerem laju importasi baja paduan dari Tiongkok.

"Petunjuk teknis peraturan ini baru saja terbit, namun belum efektif dalam pelaksanaannya," imbuhnya.

Dia menjelaskan, melalui kebijakan mengerem laju importasi baja  dari Tiongkok, produsen baja nasional akan memiliki ruang lebih besar untuk mengisi pasar baja nasional, sehingga produsen bisa menikmati keuntungan.

Saat ini, imbuhnya, kapasitas produksi industri baja nasional baru mencapai 7 juta ton, sedangkan konsumsinya mencapai 12 juta ton.

Dia menuturkan, kondisi tersebut membuat pasar domestik diserbu oleh produk-produk baja dari Tiongkok. Apalagi saat ini terjadi kelebihan pasokan (over supply) baja global, termasuk di Tiongkok, sehingga memicu jatuhnya harga baja dunia sejak tahun 2012.

Harga baja terus melemah

Adapun, harga baja tercatat terus melemah, seperti rata-rata harga HRC (hot rolled coil) pada 2011 sebesar US$768/ton kemudian terus menurun menjadi hanya US$540/ton pada 2014.

Situasi ini menyebabkan sangat banyak perusahaan baja di seluruh dunia mengalami kerugian pada tahun buku 2012-2013 (global losses) dan diperkirakan terus rugi pada tahun ini.

Hingga hari ini, harga domestik HRC Tiongkok dan harga ekspor WR (wire rod) Tiongkok mencapai titik terendah sejak 7 tahun terakhir. Harga domestik HR Tiongkok juga tercatat terus menurun, mencapai rekor terendah sejak 4 tahun terakhir, yang pasti akan terus memicu ekspor dengan harga rendah ke kawasan ASEAN dan belahan dunia lainnya.

Data dari China Iron & Steel Association (CISA) menunjukkan bahwa pada Agustus ini, produksi baja Tiongkok telah menembus rekor produksi bulanan.

Over supply baja global

Hal ini sinyal kuat bahwa kondisi over supply baja global masih akan terus berlanjut. Tiongkok dipastikan akan terus melakukan ekspor secara masif ke seluruh dunia, termasuk ke kawasan regional ASEAN.

Dia menambahkan, hal ini terus memicu maraknya praktik-praktik perdagangan unfair (dumping, subsidi) antara lain dengan modus menggunakan HS alloy yang mendapat tax rebate dari pemerintah Tiongkok, sehingga sangat merugikan produsen lokal karena harga yang ditawarkan sangat murah.

Menurutnya, krisis tersebut kemungkinan besar masih akan terus berlangsung sampai setidaknya tahun 2015, sesuai konsensus industri baja global di New York pada 16 Juni 2013 dan berbagai analisis lain, antara lain WSD Inside Track #134 Agustus 2014.

Dia memaparkan, perbaikan situasi baja global diharapkan mulai terjadi pada 2016 atau lebih cepat, yakni pada akhir tahun 2015.

“IISIA bersama pemerintah terus menata pasar domestik supaya ada kestabilan harga,” kata Hidayat.

Lebih lanjut, Hidayat berharap, kebutuhan baja nasional jangan sampai menggunakan baja-baja impor. Untuk itu, proyek-proyek yang menggunakan dana-dana APBN harus dipastikan menggunakan produksi baja dalam negeri.

Dia menjelaskan, upaya pemerintahan baru menggenjot pembangunan infrastruktur juga harus dikawal agar wajib menggunakan baja hasil produksi dalam negeri.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

“Pembangunan infrastruktur akan menciptakan permintaan baja yang luar biasa, tapi jangan sampai kebutuhan tersebut dipenuhi oleh baja-baja impor,” tegas dia.

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024