Inflasi Agustus Turun, IHSG Diperkirakan Menguat

Selasa, 2 September 2014 - 10:24 WIB

Oleh :

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia

Sumber :

REUTERS/Beawiharta

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak bervariasi. Pasar saham Wall Street tadi malam tutup memperingati Hari Buruh.

Sedangkan indeks utama zona Euro ditutup flat menyusul memburuknya perkembangan konflik di Ukraina. Demikian ungkap analis First Asia Capital, David Nathanel Sutyanto.

"Minimnya minat bertransaksi membuat penguatan lanjutan rawan aksi ambil untung. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support 5.150 dan resistance di 5.210 dan berpeluang menguat terbatas," kata dia kepada VIVAnews, Selasa 2 September 2014.

Selain itu, David menuturkan, IHSG pada perdagangan awal pekan kembali melanjutkan tren bullish, setelah akhir pekan kemarin sempat terkoreksi 0,92 persen.

"IHSG ditutup menguat 0,79 persen atau 40,755 poin di 5.177,61. Saham-saham sektor perbankan dan konsumsi menjadi pendorong utama penguatan indeks, menyusul turunnya inflasi bulanan Agustus menjadi 0,47 persen (MoM) dari Juli 0,93 persen (MoM)," imbuhnya.

Dia menuturkan, surplus perdagangan Juli mencapai US$0,13 miliar, Juni lalu mengalami defisit US$305 juta. Namun, penguatan indeks kemarin tidak ditopang dengan peningkatan volume dan nilai transaksi.

"Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp2,71 triliun, jauh menurun dibandingkan rata-rata harian Agustus lalu yang mencapai Rp4,3 triliun," tuturnya.

Selain itu, David menjelaskan, penguatan IHSG kemarin dibayangi resiko melambatnya perekonomian Tiongkok dan zona Euro.

Indeks manufacturing Tiongkok pada Agustus turun ke 51,1 dari bulan sebelumnya 51,7. Sedangkan indeks manufacturing zona Euro Agustus turun menjadi 50,7 dari bulan sebelumnya 50,8.

"Melambatnya ekonomi Tiongkok dan zona Euro mendorong spekulasi otoritas Tiongkok dan Bank Sentral zona Euro (ECB) akan mengambil kebijakan stimulus," ujarnya. (ren)